Menurut dia, padat karya bidang sumber daya air untuk 2024 dialokasikan sebesar Rp1,57 triliun yang dilanjutkan melalui pelaksanaan Program Percepatan PeningÂkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 7.000 lokasi.
Program Padat Karya bidang jalan dan jembatan dialokasikan sebesar Rp2 triliun dengan kegiatan preservasi jalan dan jembatan, revitalisasi drainase jalan. Untuk Padat Karya bidang permukiman dialokasikan sebesar Rp2,10 triliun, dengan kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis MasyaÂrakat (Pamsimas) di 1.183 lokasi, Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 1.546 lokasi, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (PLK) di 1.279 lokasi, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 738 lokasi, termasuk dukungan untuk kemiskinan ekstrem.
Kemudian untuk Padat Karya bidang perumahan dialokasi sebesar Rp1,0 triliun, dengan kegiatan dukungan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) melalui Program Padat Karya skema Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 45.872 unit rumah. Program Padat Karya Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembaÂngunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khuÂsusnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak memÂbutuhkan teknologi.
Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Padat Karya juga bertujuan menÂdistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Melalui program Padat Karya, Kementerian Pekerjaan PUPR berkomitmen mendukung terwujudnya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Tanah Air. (efa)




















