Adib juga mengungkapkan data reallisasi investasi di Sumbar hingga triwulan III tahun 2023. Di mana dari target investasi sebesar Rp8 triliun tahun 2023, untuk Non UMK, realisasi sampai triwulan III mencapai Rp4.404. 600.000.000.
Sedangkan dari target RPJMD tahun 2023 sebesar Rp5.62 triliun, total realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UMK sudah mencapai Rp7. 211.273.480.000.
Kemudahan Investasi di Sumbar Diakui Investor
Kemudahan berinvestasi di Sumbar memang sudah diakui kalangan investor yang telah berinvestasi di daerah ini. Salah satu pengakuan tersebut datang dari Commissioner of The Balcone Suites and Resort, Nadhira Daswarlyn.
Nadhira mengaku mendapatkan banyak kemudahan selama proses pengurusan administrasi perizinan. Menurutnya itu bagus untuk menjaga iklim investasi agar tetap bertumbuh.
“Saya meyakini, dalam waktu dekat pembangunan di Sumbar akan tumbuh pesat. Salah satunya karena disebabkan oleh iklim investasi yang sejuk dan birokrasinya yang mengayomi,” ungkap Nadhira.
Instrumen Vital Investasi Bagi Perekonomian
Pada kesempatan itu, Wapres RI K.H. Ma’ruf Amin mengatakan, investasi menjadi instrumen vital bagi perekonomian Indonesia, terlebih di tengah dinamika global yang kian menantang.
Keberadaannya tidak hanya menopang pembangunan berkelanjutan di negara ini, tetapi juga memberikan nilai tambah pada sumber daya alam yang dimiliki. Meningkatkan daya saing bangsa, serta menciptakan keadilan ekonomi dan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk menggenjot realisasi investasi.
“Pertama, saat ini peningkatan realisasi investasi menjadi salah satu tema utama dalam reformasi birokrasi. Untuk itu, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus semakin fokus dalam melakukan perbaikan iklim investasi yang dibarengi dengan perbaikan tata kelola dan reformasi birokrasi,” tegasnya.
Menurutnya, aspek utama tata kelola yang harus terus diperkuat mencakup perencanaan dan penganggaran, proses bisnis, sumber daya manusia, teknologi informasi, serta inovasi dan pengawasan.
Sementara, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan, realisasi investasi yang telah dicapai hingga September 2023 sebesar Rp1.053,1 triliun atau 75,2 persen dari target yang ditetapkan oleh Presiden.
Proporsi nilai realisasi investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa, yaitu sebesar 51,8 persen. Diharapkan hal ini akan memicu keseimbangan distribusi perekonomian di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. (AD.ADPSB)
