“Paslon ini represenÂtatif konsolidasi atau kolaÂborasi generasi tua dan muda. Ada pengakuan dan kebijaksanaan Prabowo kepada generasi muda unÂtuk ikut serta atau terlibat atau berkolaborasi dalam membangun negara bangÂsa melalui politik (alih generasi),” paparnya.
Yang menjadi teori ketiÂga mengapa pemilih PraÂbowo-Gibran cenderung lebih baÂnyak dalam survei ini, karena para responden menilai bahÂwa mereka meÂlihat sosok Prabowo saat ini yang lebih ramah dan egaÂliter.
“Tampilan personal PraÂboÂwo dalam sosok yang soÂpan santun, ramah, terÂbuÂka, merangkul dan lebih egaliter, dinilai juga menÂdatangkan daya tarik elekÂtoral yang kuat,” tukasnya.
Pemilih Berdasarkan Regional
LANSKAP menjabarÂkan pula bagaimana poÂtensi peta kekuatan pasaÂngan capres-cawapres 2024 jika dilihat dari sisi regionalitasnya. Thoha menerangkan bahwa paÂsangan Prabowo-Gibran sejauh ini masih unggul di dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sementara untuk pasaÂngan Anies-Imin hanya kuat di DKI Jakarta, dan untuk pasangan Ganjar Mahfud hanya kuat di Jawa Tengah saja.
“Namun paslon PraÂbowo-Gibran berhasil meÂmeroleh dukungan sebeÂsar 30,1 persen. ProbaÂbilitas angka elektabilitas ini akan terus meningkat di Jawa Tengah dan dapat mengimbangi elektabilitas Ganjar-Mahfud di sana,” sambung Thoha.
Survei ini diambil mengÂgunakan sample 880 resÂponden yang ada di 4 (emÂpat) provinsi di Pulau Jawa, yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rentang waktu yang digunakan daÂlam pengamÂbilan sample adalah 26 OktoÂber – 2 November 2023 deÂngan direct interview.
Metodologi yang diguÂnakan adalah probability sampling dan multistage random sampling dengan margin of error (MoE) kuÂrang lebih 3,3% dengan tingkat kepercayaan hingÂga 95%. (jpg)
















