Oleh: Reviandi
Irman Gusman (IG) dipastikan tak lagi masuk dalam daftar calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sumatra Barat (Sumbar). KPU berpendapat Irman terganjal aturan Mahkamah Agung (MA) Nomor 28 Tahun 2023 mengenai syarat terpidana yang diancam hukuman 5 tahun atau lebih harus melewati waktu 5 tahun untuk bisa mencalonkan diri.
Sedangkan Irman merupakan mantan terpidana kasus suap terkait impor gula Perum Bulog baru empat tahun bebas dari Lapas Kelas I A Suka Miskin pada 26 September 2019. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi 15 calon anggota DPD RI asal Sumbar lainnya yang telah ditetapkan KPU masuk dalam daftar calon tetap (DCT) 4 November 2023.
Meski sampai hari ini, apa tugas dan peran penting DPD RI masih dipertanyakan, tetap saja antusias menjadi calon ‘senator’ tetap besar. Hingga KPU menetapkan 15 orang DCT, ada 26 orang yang mengantarÂkan berkasnya ke KanÂtor KPU di Jalan Pramuka Padang. Pada perjalananÂnya ada yang guÂgur karena berkas tak lengkap, dukungan tak lengkap dan lainÂnya. Satu orang mengundurkan diri dan maju ke DPR RI Sumbar II melalui Nasdem, yaitu Irfendi Arbi.
Berbeda dengan pencalonan partai, nomor urut DPD hanya berdasarkan huruf awal nama saja, atau abjad. Di Sumbar, sejumlah calon anggota DPD sudah melakuÂkan sosialisasi dengan nomor urut, termasuk Irman Gusman dengan nomor 7. Keluarnya Irman, memÂbuat nomor ‘keramat’ di sepakbola itu diambil alih peserta berikutnya, Jelita Donal atau Ustaz Jel Fatullah.
Nomor 1 ada nama KoordiÂnator Wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sumbar Abdul Aziz yang berasal dari Kota Bukittinggi. Dia merupakan Wakil Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumbar yang bisa disebut kuda hitam dalam mengalahkan tiga incumbent, Emma Yohanna, LeoÂnarÂdy dan Muslim M Yatim.
Nomor 2 diisi Cerint Iralloza Tasya yang disebut-sebut sebagai calon termuda DPD yang masih berumur 22 tahun. Dia adalah seorang dokter muda (Sarjana Kedokteran/SKed) yang punya segudang prestasi. Seperti Uni Intelegensia Pesisir Selatan (PesÂsel). Meski lahir dan tinggal di Padang, keluarga Cerint berasal dari Pessel. Dengan wajah cantik dan muda, Cerint diprediksi bisa membidik kaum muda di Sumbar.
Nomor urut 3 ada nama Desrio Putra yang sekarang masih angÂgota Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumbar. Banyak yang meÂnyaÂyangÂkan Desrio hijrah ke DPD. Tapi tekad bulat putra asli Solok ini sangat terlihat dengan maraknya alat peraganya di SumÂbar, utamaÂnya Kota Padang. Saat menjadi angÂgota DPRD Sumbar 2019, DesÂrio mendapatkan lebih dari 20 ribu suara dari Padang saja.
Di nomor 4, perempuan yang memilih mengindentikkan dirinya dengan Piaman (Padangpariaman dan Kota Pariaman), Dirri UzhzuÂlam (Elok). Wanita yang akrab diÂsapa Elok Yuyun merupakan putri asli Nagari Kasang, PadangpaÂriaÂman. Anak Buya Ahmad Dalwi Tuangku Labai Sinaro (alm), orang kepercayaan Buya Syeikh Ali Imran Hasan (alm) pimpinan PonÂpes Nurul Yaqin Ringan-ringan PaÂkanÂdangan. Terkesan baru muncul, Elok bukan orang baru di politik. Dia anggota DPRD PadangÂpariaman 2009-2014 dari PBB.
Nomor urut 5 adalah jaminan untuk mendapatkan satu kursi DPD, Emma Yohanna. Sejak Irman tak lagi maju, Emma memimpin suara tertinggi DPD Pileg 2019 lalu dengan 531.104 suara. Tak ada yang meragukan, Emma akan melenggang mudah. Apalagi Irman tak lagi masuk dalam kertas suara. Emma termasuk keluarga politik. Suaminya, Hariadi Caleg DPR RI Dapil Sumbar II dari PPP. Anak-anaknya juga maju ke DPR RI dan DPRD Sumbar dari PPP.
Mantan ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim yang juga masih menjadi anggota DPRD Sumbar saat ini mendapatkan nomor urut 6. Berbasis di TanahÂdaÂtar, Hendra disebut-sebut bisa mengÂgangÂgu suara seniornya di Golkar, Leonardy Harmainy. SebaÂgai calon anggota DPD, Hendra terÂlihat sudah mulai memasang alat peÂraga yang cukup masif di SumÂbar.
Tokoh ulama yang lolos dalam verifikasi KPU bisa diwakilkan oleh Jelita Donal atau Ustaz Jel Fatullah di nomor 7. Nomor yang cukup bagus jika dipakai untuk sosialisasi ke masyarakat. Dukungan dari Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, diÂsebut membuat Ustaz Jel berpeÂluang mendapatkan satu dari empat kursi yang tersedia.
















