AGAM, METRO – Korban keracunan makanan yang menimpa karyawan PT Japfa, Rabu (6/2) sekira pukul 13.30 WIB saat menyantap makan siang menjadi 46 orang. 43 orang sudah dibolehkan pulang, sedangkan 3 lainnya masih menjalani rawat inap di RSUD Lubukbasung.
Kapolres Agam AKPB Ferry Suwandi melalui Kasat Reskrim Iptu M Reza didampingi Kanit II Reskrim Ipfa Pifzen Finot, Kamis (7/2) menuturkan, awalnya teridentifikasi 43, tapi setelah dicek kembali ternyata jumlahnya 46 karyawan yang sedang makan siang di perusahaan tersebut.
”Dari indentitas yang kita rangkum bersama Dinas Kesehatan Agam, yang pertama korban yang saat sekarang masih dirawat sebanyak 3 orang yaitu Muhammad Yani (36), Dendi Y (27) dan Anton (32), semuanya beralamat Padang Tongga, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung,” katanya.
Sedangkan 43 lainnya yang sudah dibolehkan pulang usai perawatan, rumah sakit yaitu Afdhal (35 ) alamat Padang Tongga, Edo Andriko (30) Alamat Padang Tongga ,M. Rijal (34), alamat Padang Tongga, Ipurrahman (47), alamat Pasar Bawan dan Neldi Sania (33) Alamat Cumateh.
Selanjutnya Efendi (26), Dendi Kusuma (20), Jamaludin (23), Peri Narlis (31), Neldianto (28), Peritia warman (31), Paisal Ependi (29), Sapri Dono (33), Irsyad Wazardi (25), Hendri (21), M Rizal (33), Zainal (43), Zeni Perdial (30), Hasan Basri (31), Armunanto (42), dan Andi Sepriadi (26), semuanya warga Padang Tongga.
Korban lain yang juga Padang Tongga, Budi (30), Doni Saputra (31), Depri Daputra (31), Rinto Pransisko (35), Julio Antoni (25), M Yan (22), Hendrizal (27), Abduas (25), Iswandi (30), Oki Pernando (21), Eri Alisman (37), Andre (23), Rudi Hartono (24), Zamzami (36), Peri Padli (22), Yurinto (27), dan yang terakhir Riko Putra (26).
”Selanjutnya, Imam Rahmatullah (30), alamat Geragahan, Eka Saputra (27), alamat Maninjau. Andre Putra (25), alamat Batu Hampar, M Arif (25), alamat Kampung Tangah dan Zemi Sepriadi (32) yang alamat Padang Baru,” katanya.
Ia menambahkan, dari keterangan Dinas Kesehatan, penyebab karyawan PT. Japfa ini keracunan makanan masih dalam proses penyidikan pihak BPOM Sumbar.
“Sebab sampelnya menurut informasi hari ini dikirimkan. Mudah-mudahan dengan hasil pemeriksaan sampel yang dikeluarkan oleh BPOM bisa memberikan titik terang penyebab keracunan makanan,” katanya. (pry)