NasDem menempatkan incumbent Lisda Hendrajoni di nomor urut 1. Lisda harus membuktikan dirinya, karena 2019 dia terbantu dengan suaminya Hendrajoni yang menjabat Bupati Pessel. Pada Pilkada Pessel 2020, Hendrajoni kalah dari Rusmayul Anwar dan pasti tak bisa lagi mengandalkan power itu. Apalagi, Lisda sekarang dikepung tokoh-tokoh besar dari internal dan eksternal partai.
Nomor urut 2 ada Irwan Afriadi, anggota DPRD Sumbar dua periode. Nomor 3 Suherman yang alat peraganya sangat masih di Sumbar 1. Nomor 4 adalah calon kuat yang bisa merebut satu kursi pertama NasDem, itupun kalau ada kursi kedua nantinya. Dia adalah Shadiq Pasadigoe yang pernah dua periode menjadi Bupati Tanahdatar. Istrinya Betty Shadiq pernah menjadi anggota DPR dari Golkar 2014-2019. Pemilu lalu Shadiq maju dari PAN dan meraih 60 ribuan suara, tapi gagal melewati Athari Gauthi Ardi dan Asli Chaidir.
Nomor 5 diisi Delmeria, incumbent DPR RI Dapil Sumatra Utara (Sumut) II. Dia sepertinya terpaksa hijrah ke kampung halamannya, karena sang suami M Syafri Hutauruk maju ke DPR RI dari Demokrat di Dapil yang sama nomor urut 5. Syafri adalah mantan Wali Kota Sibolga dua periode. Nomor 6 ada mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar, nomor 7 mantan pelatih Timnas Indonesia Nilmaizar dan nomor 8 mantan anggota DPRD Sumbar dari Hanura Marlis.
Incumbent lainnya Hermanto dari PKS yang sekarang berada di nomor urut 2. Padahal, dua Pemilu sebelumya dia nomor 1. Sekarang, anggota DPRD Sumbar Rahmat Saleh di puncak. Untuk nomor urut 3 ada Harneli Bahar, istri Gubernur Sumbar Mahyeldi. Nomor urut 4 diisi Caleg perempuan Lindo BR Ginting dari Kota Solok. Nomor 5 mantan politisi PAN Zuhrizul, nomor 6 Caleg perempuan Sri Handayani, 7 Fadri Nizar dan 8 putra mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayinto, Ibrahim.
PAN menempatkan petahana Athari di nomor urut 1. Athari adalah putri Bupati Solok Epyardi Asda. Dia ditantang putra Asli Chadir, yaitu Dean Asli Chaidir. Wakil Bupati Pessel Rudi Hariansyah ternyata nomor urut 3, menggeser tokoh Sumbar Asnawi Bahar ke nomor 4. Mantan Wakil Bupati Dharmasraya Amrizal Dt Rajo Medan di nomor urut 5. Sementara nomor 6, 7 dan 8 sepertinya belum terlalu dikenal di Sumbar, Andi Tridesliana, Tati Lukman dan Banta Tjut Isya.
Demokrat masih menempatkan Darizal Basir di nomor pertama. Mantan Bupati Pessel ini dinilai masih mumpuni meraup suara Demokrat. Nomor dua ada kader perempuan yang juga aktivis Imelda Sari. Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib ditempatkan di nomor 3. Pen Banio disebut bisa menjadi kuda hitam menjungkalkan incumbent. Nomor 4 Yandri Sudarso, 5 Ichwan Ruslan, 6 Iva Dewi Permata, 7 Hasanuddin, dan 8 Kapten (pur) Doni Lukman.
Selain partai-partai di atas, mungkin hanya dua partai lagi yang bisa bersaing mendapatkan kursi Dapil Sumbar 1. Yaitu PDI Perjuangan yang menempatkan Ketua DPD PDIP Sumbar yang juga anggota DPR 2014-2019 Alex Indra Lukman nomor urut 1, mantan Kapolda SUmbar Fakhrizal (2), anggota DPRD Sumbar Leli Arni (3), Nurhamin (4), Zahra Mardiah Anwar (5), Edi Yosepson (6), Meris B (7) dan Ashelfine (8).
Selanjutnya PPP yang menempatkan mantan Bupati Solok Gusmal di nomor urut 1, Denisriyatul Hayati (2), Dasrizal (3), Endeh Ahmad (4), Yuspar (5), Sri Liza Novia (6), Ito Hadi Sista (7) dan Erick Hariyona (8). PDIP dan PPP kehilangan kursi mereka 2019 yang sebelumnya (2014-2019) dimenangkan Alex dan Epyardi Asda. Diduga karena partai ini adalah pengusung Jokowi-Ma’ruf yang kurang mendapatkan simpati di Sumbar. 2024, dua partai ini juga berkoalisi mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Apakah peluang partai-partai lain juga ada untuk mendapatkan kursi di DPR RI dari Sumbar I, pastinya ada. Kecuali PKB yang menempatkan anggota DPRD Sumbar Rico Alviano di nomor urut 1 dan mantan anggota DPRD Sumbar Yosrial nomor urut 2, partai-partai lainnya itu harus berjuang di parliamentary threshold (PT) 4 persen. Yaitu Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, PSI dan Partai Ummat.
Andai lolos PT-pun, dengan komposisi Caleg yang ada saat ini, partai-partai itu juga butuh keajaiban untuk meraih satu kursi dari Dapil Sumbar I. Mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill menyebut, “Kesuksesan tidak akhir, kegagalan tidak fatal: keberanian untuk terus maju yang menghitung.” Masih ada waktu untuk berjuang, menggaransi 1 dari 8 kursi di Dapil Sumbar I. (Wartawan Utama)
















