“Pemerintah Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia untuk mewujudkan harapan masa depan Indonesia secara bersama-sama. Inklusifitas dalam ekosistetm kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif, bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional,” ujar Roberia, seperti sambutan yang dibacakannya.
Pemuda kata Roberia, perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. Kerja kolaboratif ini sesuai dengan amanah undang-undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan juga sesuai dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan agar implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) “Pada momen HSP ini, kita semua harus canangkan kebulatan tekad semua stakeholder baik Kementerian dan Agama, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Kota, Organisasi Kepemudaan, Komunitas, serta elemen-elemen lainnya,” tuturnya. (efa)




















