Perdebatan soal pemuda ini wajar saja muncul, karena jumlah pemilih muda pada Pileg/Pilpres 2024 sangat dominan. Bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan komposisi pemilih dalam Pemilu 2024 akan didominasi oleh kelompok usia muda. Jumlah kelompok ini disebut mencapai 60 persen dari total pemilik suara sah.
Berdasarkan data DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari pemerintah proporsi pemilih 2024 yang 14 Februari 2024 nanti mencapai usia 17-39 tahun itu 55 sampai 60 persen. Artinya, generazi milenial (24-39 tahun) dan generasi Z (Gen Z, 8-23 tahun) akan menjadi penentu dalam kontestasi lima tahunan ini. Tentunya kalau mereka mau mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan.
Begitu banyak potensi pemuda yang akan berpartisipasi dalam Pilpres 2024 mendatang. Jumlahnya di atas 50 persen dan akan sangat mempengaruhi hasil pemilihan. Tapi, apakah pemuda masih akan menjadi sasaran mencari suara bagi para kandidat di Pilpres atau Pemilu? Apa mereka akan membuka peluang untuk diri sendiri.
Baik Anies, Ganjar dan Prabowo, saat ini mengklaim menjadi Capres pilihan pemuda, utamanya Gen Z dan milenial. Berbagai survei pun silih berganti menempatkan nama ketiganya menguasai survei untuk pilihan generasi muda. Meski program-program yang disampaikan saat di KPU masih belum jelas keberpihakan tiga pasang ini untuk pemuda. Mungkin masih disiapkan atau disempurnakan oleh tim ahli.
Satu keunggulan soal pemuda ini kemungkinan bisa dimanfaatkan maksimal Prabowo-Gibran yang diusung Partai Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat dan sejumlah partai nonparlemen seperti Gelora, PSI, Garuda, PBB dan Partai Prima. Karena, hanya pasangan ini yang memiliki Cawapres di bawah 40 tahun dan masih bersatus Wali Kota milenial yang digandrungi anak muda.
Tim Prabowo-Gibran terlihat terus menjual ‘mudanya’ Gibran kepada masyarakat, pascadidaftarkan ke KPU. Narasi yang menyatakan, pilih yang benar-benar pemuda atau muda, bukan yang dimuda-mudakan digaungkan. Karena dua pasangan lain memang dapat disebut jauh dari kata muda atau pemuda. Keuntungan ini begitu terasa saat peringatan Sumpah Pemuda ke-95 pada 28 Oktober 2023.
Tapi, bukan berarti pasangan Anies-Muhaimin yang diusung PKB, PKS dan NasDem serta Ganjar-Mahfud yang dijagokan PDIP, PPP, Perindo dan Hanura tidak bisa menggarap kaula muda. Anies dan Ganjar dikenal sebagai Gubernur DKi dan Jateng yang sangat dekat dengan generasi muda. Karena punya program yang dekat dengan pemuda, baik milenial dan Gen Z. Keduanya juga sangat fasih berdialog dan membangun narasi soal pemuda.
Enam orang yang menjadi peserta Pilpres pastinya sangat ingin mendapatkan dukungan dari generasi muda. Sumpah Pemuda 2023 menjadi momentum bagi mereka membangun narasi yang menyebut, masa depan Indonesia terletak di tangan pemuda. Pilpres harus dimeriahkan dengan maksimalnya pemuda memberikan suara. Dukungan pemuda, akan menjadi pembeda dari hasil penghitungan suara. Siapa yang didukung pemuda, akan menjadi Presiden-Wapres Indonesia yang dilantik 20 Oktober 2024.
Presiden Indonesia ke-7 BJ Habibie tak ingin pemuda atau anak bangsa tersingkir dari pembangunan Indonesia. Dia berujar, “Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia, tidak mungkin kita mengharapkan dari bangsa lain.” Apakah Pilpers/Pileg 2024 akan menjadi bagian dari pembangunan Indonesia, itu terpulang kepada pemuda. Selamat Hari Sumpah Pemuda. (Wartawan Utama)
















