“Jumlah pengangguran untuk Padang sangat tinggi di Sumbar, sekitar 11,69 persen dari jumlah pencari kerja yang ada itu beban kita bersama. Dinas Tenaga Kerja tidak bisa bekerja sendiri maka harus berkolaborasi dengan seluruh pihak,” sebut Ferry.
Pada Job Fair Hybrid 2023, jumlah peserta pencari kerja sudah lebih dari 5.700, sedangkan lowongan kerja yang tersedia sekitar 2.400 lowongan dari tingkat manajer sampai staf. “Kita berharap dengan job fair ini terjadi penurunan angka pengangguran di Padang,” paparnya.
Sementara itu, Pengawas Binaan SMKN 4 Padang, Nofriandi, menjelaskan pada kurikulum SMK Pusat Keunggulan bahwa siswa siswi wajib mengikuti Job Fair. “Ini luar biasa sekali kegiatan Job Fair yang diadakan oleh Pemerintah Kota Padang melalui Disnakerin Kota Padang,” katanya.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar sebut Nofriandi telah berusaha semaksimal mungkin melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencanangkan SMK PK adalah SMK yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten pada kompetensi keahlian tertentu dan terserap di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.
“Kepada siswa di waktu kelas XI sudah dipesan oleh dunia kerja, dan Kelas XII juga sudah dipesan oleh dunia kerja dan setelah tamat sekolah. Semua sudah bekerja, sehingga program pemerintah telah terlaksana. SMK Pusat Keunggulan (PK) bisa menjadi solusi kerja sama yang ideal di mata dunia usaha dan dunia, harus menguasi soft skill untuk itu harus dilakukan pada era 4.0 yaitu harus kreatif, komunikatif, berpikir kritis, dan kolaborasi,” tegas Nofriandi. (ped)




















