Dikatakannya lagi, inilah yang menjadi dasar Pemko Padang untuk bagaimana mengurangi pengangguran di Kota Padang yang merupakan kota metropolitan.
“Wajar saja karena Kota Metropolitan, yang juga ibu kota Sumbar, banyak masyarakat yang dari luar daerah yang datang ke Kota Padang untuk mengadu nasib, itulah yang membuat laporan jumlah pengangguran di Kota Padang tinggi,” ujar Hendri Septa.
Dua tahun terakhir tingkat pengangguran terbuka di Kota Padang cukup tinggi. Pada tahun 2020 sebesar 13,64 persen, dan tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 13,37 persen.
“ Dan alhamdulillah pada tahun 2022, dapat ditekan kembali menjadi 11,69 persen. Tingkat penurunan masih kecil karena dipengaruhi perusahaan yang ada di Kota Padang tutup dan pindah lokasi,” ungkap wako.
Dalam kesempatan itu, Wako Hendri Septa juga menyerahkan penghargaan kepada 10 perusahaan yang merupakan penerima tenaga kerja yang berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas). Dan juga penghargaan kepada 8 perusahaan lainnya.
Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang Ferri Erviyan Rinaldi mengatakan, Job Fair Hybrid diikuti 121 perusahaan dari berbagai sektor seperti industri, restoran, pendidikan hingga retail.
Ia memaparkan, ada 2.424 lowongan pekerjaan tersedia dengan 58 jabatan pekerjaan mulai dari staf hingga level manager. “Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari hingga Kamis (26/10). Lulusan dari SMA sederajat hingga sarjana bisa mengikuti bursa tenaga kerja ini. Selain itu juga ada talent scouting dan pameran produktifitas Kota Padang tahun 2023,” pungkas Ferri. (cr2)
