Menurutnya, kepergian Josi yang tidak wajar, karena ada dugaan pembunuhan masih tetap menyisakan duka mendalam baginya. Pasalnya, anak sulungnya itu memiliki cita-cita yang besar untuk mensejahterakan keluarga dengan menuntut ilmu ke Jepang. “Saya berharap pelakunya bisa diproses secara hukum dan anak saya bisa mendapat keadilan,” ujarnya.
Sementara, Fungsional Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu RI Chairil Anhar Siregar, menyampaikan, jenazah Josi Putri Cahyani sudah menjalankan penyelenggaraan jenazah di masjid Indonesia Tokyo, Selasa (17/10).
“Setelah pemulasaraan tersebut jenazah Josi diberangkatkan ke Indonesia pada Rabu (18/10), melalui biaya KBRI Tokyo. Maka hari ini Jenazah Josi kami pulangkan ke Padang Pariaman, sesuai permintaan keluarga,” kata dia.
Ia juga menjelaskan jenazah Josi ditemukan meninggal dunia di sebuah apartemen di prefektur Gunma yang disewa warga negara Jepang berinisial KK. Pasca ditemukan jenazahnya, hasil autopsi menyebutkan bahwa penyebab kematiannya tidak diketahui karena kondisi jenazah sudah tidak layak akibat baru ditemukan beberapa hari sejak kematiannya
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan meski belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Sementara terduga pelaku berinisial KK sendiri masih dalam penahanan atas tuduhan menelantarkan jenazah dan menggunakan uang almarhum.
“KBRI Tokyo akan tetap melakukan pendampingan kasus tersebut dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat,” jelasnya. (ozi)
