Oleh: Ike Fitri Wardani, S.PdI (Guru SMA Negeri 1 Timpeh – Sahabat Teknologi Sumbar 2023)
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang tengah disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Belum menjadi Kurikulum Nasional, kurikulum ini awalnya merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Darurat.
Kurikulum Merdeka kini telah diadopsi oleh 300 ribu sekolah di Indonesia. Kemdikbudristek memproyeksi bahwa Kurikulum Merdeka akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024 (https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6818335/apa-itu-kurikulum-merdeka-ini-pengertian—prinsip-pembelajarannya)
SMA Negeri 1 Timpeh adalah salah satu Sekolah Penggerak yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Tahun 2023 ini sudah tahun kedua mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu prinsip dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran yang berdiferensiasi serta mengintegrasikandengan teknologi. Kenyataan di lapangan belum semua guru melaksanakan pembelajaran berdiferensia siapa lagi menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena salah satu faktornya adalah guru belum memiliki kreatifitas untuk mendesain pembelajaran dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki murid. Bagi sebagian murid, pembelajaran yang dilakukan guru sangat monoton dan konvensional, tidak memanfaatkan teknologi sehingga pembelajaran terasa sangat membosankan.
Pemanfaatan tekhnologi oleh guru sangat didukung Kemendikbud melalui panduan dalam buku pegangan murid, pada bagian “Ayo Berteknologi” menyarankan salah satu aplikasi untuk mengeksplorasikonsep adalah Aplikasi GeoGebra. (Dicky Susanto , 2021 :64 )
Menurut kodrat zamannya, murid SMA Negeri 1 Timpeh rata-rata telah memiliki gawai.Sesuai dengan Tata Tertib Akademik Sekolah bahwa murid diperbolehkan membawa gawai kesekolah karena keadaan geografis sekolah yang jauhdari rumah dan murid kami tersebar dari berbagai penjuru daerah di pedalaman Timpeh. Untuk memudahkan komunikasi orang tua dengan murid, guru dengan murid, serta guru dengan orang tua maka murid diperbolehkan membawa gawai dan dimanfaatkan sesuai instruksi dan pengawasan dari guru.
Kesempatan membawa gawai banyak disalah gunakan untuk bermain game dan bermain sosmed, baik ketika jam istirahat atau pun saat guru lengah di jam pembelajaran.
Sebagai guru matematika awalnya saya belum terbiasa melakukan pembelajaran berdiferensiasi dan memanfaatkan Aplikasi Geo Gebra sebagai salah satu teknologi yang bisa dibawa kedalam pembelajaran dikelas. Hal ini menjadi tantangan bagi saya sebagai guru untuk mengajak murid menggunakan gawainya untuk kegiatan bermanfaat bereksplorasi lebih jauh dengan aplikasi GeoGebra dengan fasilitas dari siswa yang mendukung. Sebagai pembelajar sepanjang hayat saya terus berupaya menguasai aplikasi GeoGebra hingga dapat memanfaatkan dalam pembelajaran berdiferensiasi dikelas.Tantangan ini menguatkan tekad saya untuk melakukan pembelajaran yang lebih bermakna .Seiring perkembangan zaman, sangatlah penting bagi seorang guru untuk mendesain pembelajaran yang mampu meningkatkan potensi peserta didik baik yang diperlukan pada saat ini maupun di masa mendatang, salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
Pembelajaran yang saya desain adalah Pembelajaran Berdiferensiasi Bersama Gadizz Makkah (GeoGebra model Discovery Learning bersamaQuizizz dan FormatifKahoot). Pembelajaran model Discovery Learning, memanfaatkan 3 aplikasi yakni : Quizizz sebagai asesmenawalkognitif, GeoGebra sebagai alat bantu dalam mengeksplorasi konsep, dan Kahoot sebagai asesmenformatif.
GeoGebra adalah aplikasi geometri, aljabar, statistika, dan kalkulus yang interaktif, ditujukan untuk pembelajaran dan pengajaran matematika dan sains dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. GeoGebra tersedia di berbagai platform, dengan aplikasi untuk desktop, tablet, dan web (Wikipedia https://g.co/kgs/ht4H2H).
GeoGebra adalah software gratis yang dapat diperoleh (didownload) melalui internet dari situs GeoGebra, www.GeoGebra.org. Menurut Rusmining, M.Pd. dan Dian AriestaYuwaningsih, M.Sc. setidaknya ada 3 kegunaan GeoGebra, yaitu sebagai: 1.Media Pembelajaran Matematika 2.Alat Bantu membuat bahan ajar Matematika 3.Menyelesaikan soal-soalmatematika (https://eprints.uad.ac.id/25326/1/MODUL%20PELATIHAN%20GEOGEBRA.pdf)
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitifuntuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind.
Ada pun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning: 1)Pemberian rangsangan (stimulation), 2)Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement), 3)Pengumpulan data (data collection), 4) Pengolahan data (data processing), 5)Pembuktian (verification), 6)Menarik simpulan/generalisasi (generalization)(https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/Mengenal-Model-Pembelajaran-Discovery-Learning )
Quizizz adalah platform keterlibata nsiswa yang memungkinkan guru untuk melakukan pelajaran dan kuis interaktif dengan siswa mereka .Kuis interaktif yang dibuat memiliki hingga 5 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar dan dapat ditambahkan gambar kelatarbelakang pertanyaan.Quizizz dapat memberikan data dan statistic tentang hasil kinerja siswa secara langsung. Quizizz tidak hanya dapatdikerjakan saat pembelajaran di kelas saja, tetapi juga dapat dibuat soal untuk pekerjaan rumah (PR), sehingga dapat dimainkan kapansaja dan dimana saja oleh siswa asalkan tidak melebihi batas waktu yang sudah ditentukan. Hal ini tentunya memudahkan guru untuk memberikan tugas seperti latihan atau pun ulangan kepada siswa dengan tetap melakukan pengawasan secara daring dan menghindari terjadi ya siswa yang menyontek.
Kelebihan Quizizz antara lain: 1) Mempermudah Pembuatan Soal. Artinya guru hanya perlu memindahkan soal yang telah dibuat dalam bentuk arsip kedalam aplikasi Quizizz. 2) Sistem Poin dan Rangking. Artinya saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar, maka akan muncul poin yang didapatkan serta diakhir kuiz akan ada perangkingan dari setiap peserta quiz. Hal ini dapat membuat kuis lebih menarik dan menantang. 3. OpsiJwawaban yang Benar. Artinya saat siswa menjawab pertanyaan dengan salah, maka akan muncul jawaban yang benar.4) Statistik Pengerjaan. Artinya saat siswa selesai mengerjakan kuis, maka akan muncul statistic keseluruhan dari pengerjaan soal yang mencakup persentase benar salah, kecepatan menjawab dan lainnya. Selain itu siswa juga dapat melihat kembali jawaban dari kuis yang telah dikerjakan. 5)Fitur-Fitur Menarik. Saat mengerjaan kuis menggunakan Quizizz, maka siswa akan memiliki kesempatan memilih beberapa skill yang setiap skillnya memiliki kelebihan masing-masing. Salah satunya memiliki kesempatan untuk mendapatkan poin 2x lipat. (https://hightechteacher.id/belajar-asik-bersama-Quizizz-di-tengah-pandemi-covid-19/)
Kahoot adalah sebuah platform pembelajaran berbasis permainan, digunakan sebagai teknologi pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Kahoots, adalah kuis pilihan ganda yang dibuat oleh pengguna yang dapat diakses melalui penjelajah web atau aplikasi. Kahoot bias digunakan untuk meninjau pengetahuan pesertadidik, sebagai penilaian formatif atau sebagai pengistirahatan dari kegiatan kelas biasa. Kahoot juga termasuk kuis trivia ( https://id.wikipedia.org/wiki/Kahoot )
Pembelajaranberdiferensiasi diawali dari pengetahuan kondisi dan kemampuan awal murid melalui asesmenawal non kognitif dan kognitif. Di lain sisi, murid harus mampu memanfaatkan aplikasi GeoGebra untuk mengeksplorasi lebih jauh pemahaman konsepnya.
Untuk mendesain pembelajaran berdiferensiasi, saya menganalisis kebutuhan murid yakni: Kesiapan Belajar, Profil Murid, dan Gaya Belajar Murid. Ketiga hal ini adalah bagian dari ases menawal non kognitif.
Setelah saya memperoleh gambaran tentang Kesiapan Belajar, Profil Belajar, dan Gaya Belajar Murid, saya melaksanakan ases menawal kognitif.
