LIMAPULUH KOTA, METRO – Bahagia bercampur tangis. Itulah yang dirasakan orang tua bayi perempuan kembar siam, asal Jorong Tarantang, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Di satu sisi keduanya bahagia anak tercintanya lahir ke dunia dengan selamat melalui operasi. Di sisi lain bayi kembarnya membutuhkan perawatan medis dan biaya besar, sementara mereka tidak berpunya.
Saat ini, anak kembar siamnya harus dirawat di rumah sakit di Jakarta. Sementara orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk pendamping selama anak mereka menjalani operasi di Jakarta nantinya. Untuk biaya pengobatan dan operasi bayi perempuan itu, pihak keluarga mengandalkan kartu BPJS Kesehatan.
Bayi malang tersebut merupakan anak ke-4 dan 5 bersaudara dari pasangan Muhammad Irsyad (40), seorang buruh tani dan istri tercinta Tika Yulia (28). Menurut Tika, kondisi bayinya kembar sudah diketahui setelah melakukan USG di rumah sakit. Tika harus melahirkan dengan cara operasi. Bayinya lahir dalam keadaan sehat, namun hanya memiliki satu jantung.
Usai melahirkan November lalu di RSUD Dr Adnaan Wd Payakumbuh, Tika dirujuk ke RSUP M Djamil di Kota Padang untuk penanganan lebih lanjut terhadap bayi kembarnya itu. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, pihak rumah sakit menyarankan si kembar segera dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
Mendengar informasi tersebut, Tika dan suaminya tidak bisa berbuat banyak. Di satu sisi ia ingin agar kedua putrinya hidup layaknya anak-anak lainnya, di satu sisi ia tidak punya biaya pendamping selama menemani anaknya di Jakarta yang jaraknya sangat jauh dari kampung halamannya. Kini, ia hanya dapat berdoa dan berusaha semampunya yang terbaik untuk putri kembarnya.
”Kembarnya sudah diketahui sejak masih dalam kandungan. Usai melahirkan, putri saya harus dirujuk ke Padang dan kini harus segera dirujuk lagi ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut. Untuk biaya berobat kami punya BPJS, namun untuk biaya pendamping selama di Jakarta nanti itu kami yang kesulitan,” sebut Tika, Rabu (6/2) kepada awak media.
Tika juga menambahkan, saat ini berat kedua putri kembarnya mencapai 5,5 Kg. Sementara terkait waktu operasi bayi kembarnya itu, Tika menyebut tergantung biaya pendamping yang akan di bawa nanti selama di Jakarta.
Wali Nagari Tarantang, Sudahri melalui Kaur Pemerintahan, Adi Putra mengatakan bahwa memang kondisi bayi tersebut hanya memiliki 1 jantung, saat ini pihak Nagari juga berupaya mencari solusi untuk meringankan beban keuangan/biaya pendamping bagi Tika dan Suaminya saat di Jakarta nanti.
”Kita berharap ada jalan terbaik bagi keluarga Tika untuk penanganan putri kembarnya. Kami dari Nagari juga akan berupaya menolong,” sebutnya.
Ardi juga menyebutkan, bagi yang ingin membantu meringakan beban hidup kelurga Tika bisa menyalurkan bantuan melalui Rekening Bank BRI Cabang Payakumbuh atas nama Muhammad Irsyad 025601015810530. (us)