Informasi dihimpun dilapangan, kejadian berawal salah seorang warga datang ke kantor TPS untuk mengunakan hak suaranya. Karena ditolak oleh ketua KPPS dengan dasar tidak bisa menunjukan surat persyaratan sebagai pemilih. Padahal peryaratan sebagai pemilih telah lengkap. Cekcok dan adu mulut terjadi.
Karena kesal, dengan penjelasan ketua KPPS tersebut salah seorang warga langsung menghubungi anak keponakan dan saudara serta keluarga untuk berkumpul. Untuk bergerak menuju kantor KPU Pessel. Dan terjadi aksi anarakis di depan Kantor KPU Pessel. Senin (17 /10/2023).
Kegiatan pagi itu bagian dari simulasi Sispamkota ” Operasi Mantap Brata Tahun 2023 – 2024 Polres Pesisir Selatan. Digelar di depan Mako Polres Pesisir Selatan .
Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Novianto Taryono, S.H.S.I.K.MH dalam kata sambutanya mengatakan, pelaksanaan simulasi Mantap Brata Singgalang 2024 dalam rangka pengamanan Pemilu Tahun 2024 (Sispamkota) sebagai bentuk kesiapan Polri, khususnya Polres Pesisir Selatan dalam rangka mengamankan dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024. Baik Pileg maupun Pilpres dari segala kemungkinan ganguan Harkamtibmas di wilayah Hukum Polres Pesisir Selatan.
” Simulasi ini dirancang untuk mengantisipasi potensi ganguan bisa saja terjadi pada pasca Pemilu 2024 maupun tahapan Pemilu di tahun 2024,” tegas Kapolres Pesisir Selatan.
Beberapa simulasi mulai dari pengamanan pendistribusian kotak suara dan kotak suara, pengamanan TPS, pengamanan kantor KPU, kampanye dan pencoblosan hingga upaya pengamanan saat terjadi gejolak ditampilkan dihadapan undangan yang hadir.
Hadiri Forkopimda Pesisir Selatan, KPU Pessel, Bawaslu Pessel, Kapolsek dan PJU Polres Pesisir Selatan. Kurang lebih 200 personil dilibatkan dalam simulasi pagi itu. ” Pengamanan Pemilihan Umum Tahun 2024 ” .
