JAKARTA, METRO–Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) ajak kunjungi pabrik di Jakarta Timur. Selain memperlihatkan proses produksi. Dalam akhir acara, meÂreka turut memperagakan sistem pembuangan air di dalam rangka miliki Nmax. Tujuannya tak lain ingin menunjukkan kualitas proÂduk dan bagaimana jalur drainase bekerja, supaya kendaraan tidak mudah berkarat.
Dalam simulasi di paÂbrik Yamaha Indonesia, mereka menumpahkan air ke dalam batang (frame tubular) sebanyak 250 cc. Perusahaan juga menunjukkan posisi lubang pembuangan tepat berada di di bawah, bukan samping. Sasis diposisikan dalam kondisi normal dan standar samping.
Ketika dilakukan percobaan, jumlah air keluar sama, tak tersisa. Ini yang menurut pabrikan bikin motor lebih aman dari korosi. Yamaha Nmax 155 menggunakan sasis jenis underbone dengan tipe logam yang terbuat dari material Hi-ten steel. Asal tahu, ketebalan pipa besi skutik Maxi ini mencapai 2,3 mm.
“Kalau bicara Nmax, kami produksi sejak 2016. Sampai sekarang tidak pernah mendapat klaim (quality problem) tentang frame. Kami juga ekspor model ini ke banyak negara, Jepang, Asia, termasuk Eropa. Kami yakin mengenai kualitasnya. Untuk kompetitor kami tidak berhak memberi komentar,” terang Dyonisius Beti, PreÂsident Director & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. (YIMM) di Head Office YIMM Cakung.
Kalaupun ada masalah, imbuh Dyon, pelanggan tidak usah khawatir soal kualitas Yamaha Nmax, Xmax, Mio serta lini proÂdukÂnya. Karena pabrikan memberi Garansi sasis satu tahun
“Mengenai silikat tidak ada masalah. Itu sudah kami buktikan. Itu proses yang umum. Dalam welding kami menggunakan wire, karena tidak menggunakan las argon lagi. Sudah robotik 100 persen pakai CO2. Dari wire itu tadi ada komposisi silikon. Nah, dalam proses Cathodic Electrodeposition (CED) itu, karena silikon sifatnya bukan penghantar, jadi tidak terikat. ,” pungkasnya. (rgr)
Â
