“Benar pihak kami mengadakan rapat pada hari Rabu (11/10) kemarin tentang pembangunan Gedung Sentra Tenun Silungkang, dengan agenda adalah melihat laporan pekerjaan pada Minggu 13. Dimana dalam rapat tersebut ada pihak kontraktor, pihak Perindagkop Sawahlunto dan pihak Kejari sendiri. Keterlibatan pihak Kejari memang fungsi dan tugas kami sebagai pengawasan dalam proyek ini. Dari laporan yang kami terima target yang harus dikerjakan pada Minggu 13 ini adalah sebesar 23,855 persen, namun realisasinya masih dibawah target yaitu 23, 274 persen. Ada selisih tidak sesuai target sebesar 0,581 persen. Artinya meski kecil selisihnya proyek ini belum mencapai target dalam Minggu ke 13 ini. Iya kendala ini terpengaruh oleh masalah teknis dan non teknis dilapangan, dan harus diperhatikan agar pencapaian target sesuai tiap minggunya,” ujar Kasi Datun diruang kerjanya, Kamis (12/10).
Kasi Datun juga mengakui bahwa pengerjaan pembangunan Gedung Sentra Tenun Silungkang tidak sesuai dengan RAB semula, yaitu sebanyak 5 (lima) gedung. “ Iya akhirnya dibangun menjadi 4 (empat) gedung, dan menurut laporan kemarin sudah ada adendumnya, tapi pihak kita belum melihat adendum tersebut. Namun pada hari Rabu (11/10) tersebut setelah rapat Kajari Sawahlunto Andarias D’ORney beserta staf mengunjungi lokasi proyek untuk melihat langsung kondisi terkini pembangunan Gedung Sentra Tenun Silungkang,” jelas Hendrio.
Selanjutnya hari Jumat (13/10), pihak PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Perindagkop Sawahlunto Fiyandri yang juga merupakan Kabid Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi memberikan sejumlah keterangan terkait pembangunan Gedung Sentra Tenun Silungkang.
“Saat ini proyek tersebut masih dalam on schedule artinya sesuai jadwal pada Minggu ke 12 ini. Yaitu target sebanyak 23, 5 persen tercapai, artinya persoalan yang berarti minim. Pihak kami setiap hari mengawasi proyek agar sesuai dengan jadwal. Memang ada yang tida sesuai dengan RAB awal yang seharusnya 5 (lima) gedung menjadi 4 (gedung), dikarenakan ada 1 (satu) unit rumah yang tidak mau direlokasi padahal awalnya pihak pemilik lahan sudah setuju, namun akhirnya tidak mau direlokasi. Akhirnya ada adendum dimana dalam adendum tersebut dana yang dianggarkan untuk gedung kelima tersebut, digunakan untuk membangun akses dan fasilitas lain yang sebelumnya pada RAB awal tidak ada maka ditambahkan dalam adendum saat ini. Adendum terjadi pada akhir Agustus 2023, “ jelasnya.
Minggu depan Minggu ke tigabelas (13), katanya bobot pengerjaan akan naik 7 persen. Sebab akan dilakukan pengecoran kepada 4 (empat) gedung tersebut. Gedung Sentra Tenun Silungkang itu berlantai dua jadi setelah pengecoran bobot pengerjaan menjadi 30 persen. (pin)
















