Alasan kedua disampaikan Igor adalah sikap Ganjar Pranowo yang cenderung blunder terkait beberapa aspek. Yang paling senter adalah soal penolakan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U 20 lalu.
“Blunder yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo sendiri, seperti gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ditambah lagi publik menilai Ganjar tidak berdaulat. Berbeda dengan Prabowo yang lebih berdaulat sebagai ketua umum partai (Gerindra) ketimbang Ganjar sebagai petugas Partai dari PDIP,” jelas Igor.
Ketiga menurut Igor adalah soal Food Estate. Dimana proyek strategis nasional itu sebenarnya adalah program Presiden Joko Widodo yang dijalankan oleh Menteri Pertahanan. Sementara PDIP sebagai partai asal Jokowi justru melakukan serangan politik terhadap proyek tersebut, yang artinya banyak publik menilai bahwa PDIP sebenarnya sedang melakukan serangan politik ke Jokowi, bukan ke Prabowo secara langsung.
“Blunder yang dilakukan oleh PDIP sendiri seperti kritikan kerasnya terhadap proyek food estate dari Menhan. Padahal Presiden Jokowi tegas mengatakan tidak ada visi-misi menteri, yang ada adalah visi presiden,” sambungnya.
Lalu yang keempat menurut Igor adalah narasi negatif yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang yang mengatakan bahwa seorang Presiden harus memiliki istri.
Secara legal formil tentu tidak ada aturan yang memberikan syarat seorang capres ataupun cawapres harus memiliki istri. Sehingga apa yang dinarasikan Hanura yang notabane partai koalisi PDIP justru membuat banyak publik antipati terhadap Ganjar.
“Blunder yang dilakukan oleh salah satu Ketum partai pendukungnnya, Hanura, yang mengatakan bahwa presiden harus punya istri. Tidak ada konteksnya membicarakan kompetensi seorang capres dengan kepemilikan seorang istri. Faktanya banyak presiden di berbagai negara yang berstatus single. Sebut misalnya presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Gen Hye (2013-2017), mantan PM Belanda Mark Rutte (2010), Presiden Filipina Benigno Aquino III (2010-2016), dan lain-lain,” papar Igor.
Terakhir yang kelima dijelaskan Igor adalah, soal narasi hoaks yang dilontarkan oleh para pendukung Ganjar Pranowo yang dinilainya justru memberikan efek positif kepada Prabowo Subianto. (jpg)
