PONDOK, METRO – Suasana perayaan Tahun Baru Imlek 2570 ini di kawasan Pecinaan, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, sangat kental dengan tradisi dan kebudayaan etnis Tionghoa yang sudah turun temurun dilaksanakan. Rumah, pertokoan, vihara dan disepanjang ruas jalan dihiasi ribuan pernak pernik lampu lampion merah khas negeri Tiongkok.
Tahun Baru Imlek, biasanya akan menyuguhkan berbagai kegiatan. Dan yang paling dinanti masyarakat yaitu antraksi barongsai. Masyarakat Kota Padang berbondong-bondong mendatangi kawasan itu untuk menyaksikan atraksi barongsai yang akrobatik diiringi musik khas yang dimainkan oleh anak-anak muda etnis Tionghoa.
Pemandangan itu bisa disaksikan di Klenteng See Hin Kiong. Senin (4/2) malam, bau dupa tercium pekat menyengat hidung kala memasuki klenteng ini. Suasana disana tidak seperti hari-hari biasanya. Ratusan masyarakat sudah memadati halaman klenteng sejak pukul 20.30 WIB yang antusias menonton ber bagai atraksi barongsai dalam memeriahkan Imlek.
Musik khas mengiringi atraksi naga dan barongsai yang dimainkan di halaman Klenteng See Hin Kiong. Malam itu, toleransi umat beragama masyarakat Kota Padang begitu erat dan terlihat jelas. Betapa tidak, pengunjung di klenteng yang berdiri sejak 2011 itu ternyata tidak hanya etnis Tionghoa. Namun juga melainkan datang dari masyarakat bermacam agama dan dari berbagai daerah.
Ada yang datang bersama keluarga, hingga pasangan muda mudi. Kamera ponsel pun dinyalakan untuk mengabadikan setiap momen kemeriahan puncak malam Imlek yang menampilkan 3 atraksi naga dan 6 barongsai. Sesekali, pengunjung bertepuk tangan sebagai bentuk kekaguman telah memberikan tontonan yang aktobatik.
Ketua Klenteng See Hin Kiong, David Chandra mengatakan, bagi etnis Tionghoa, malam puncak perayaan Imlek kali ini toleransi beragama sangat terasa kuat dan hangat sehingga semuanya menyatu dalam kebersamaan. Dibandingkan tahun sebelumnya, perayaan Imlek kali ini juga akan dibuat lebih meriah.
”Malam ini hingga besok nanti keluarga kumpul-kumpul, orang yang dari luar kota pulang, makan bersama keluarga untuk merayakan Imlek. Toleransi umat beragama di Kota Padang itu sudah terasa sejak dahulunya hingga sekarang. Bahkan dari awal dimulainya serangkaian acara perayaan Imlek tahun ini, para masyarakat mayoritas sangat mendukung,” kata David.
David menjelaskan, salah satunya kegiatan pasar malam yang merupakan salah satu rangkaian menyambut Tahun Baru Imlek. Apalagi, kegiatan Imlek ini, juga dapat menunjang pariwisata Sumatera Barat, seperti adanya Klenteng See Hin Kiong selain tempat beribadah juga sebuah ikon wisata yang banyak dikunjungi.
“Di luar agenda perayaan Imlek pada hari biasanya, klenteng ini selalu dibuka untuk masyarakat umum. Klenteng ini salah satu yang sering dikunjungi wisatawan dari luar. Apalagi kalau malam Imlek, ini banyak yang datang dari luar kota. Kita lihat di sini (klenteng) kalau sore-sore kan yang foto-foto masyarakat umum, kita tidak bedakan agamanya apa. Klenteng adalah budaya, semua agama ada di sini. Budaya sudah 1.500 tahun yang lalu dan turun temurun kita pertahankan,” ungkap David.
Pada Imlek tahun 2019 Shio Babi ini, sejuta harapan disampaikan para etnis Tionghoa untuk kebaikan bersama, khususnya untuk Sumatera Barat. Semoga kerukanan dan toleransi terus terjaga dan Ranah Minang jauh dari marabahaya. Nantinya, akan masih banyak kegiatan dalam menyambut Tahun Baru Imlek.
“Harapan kita, Sumatera Barat umumnya dan Kota Padang khususnya, aman-aman dan tidak terjadi yang tidak kita inginkan. Selain itu, bagi masyarakat yang ingin menyaksikan kegiatan kita, jangan sungkan-sungkan, silahkan saja datang meramaikan berbagai festival yang akan digelar,” pungkasnya. (rgr)