“Kota Padang saat ini menjadi zona kuning atau aman waspada, karena ISPU juga cukup tinggi,” sebut Yovi.
Untuk itu, Disdikbud mengimbau kepada guru serta orang tua agar membekali anaknya ke sekolah dengan menggunakan masker, agar dapat terhindar dari menghirup udara yang yang mengandung kabut asap.
“Kepada seluruh orang tua untuk mengingatkan anaknya agar memakai masker ke sekolah. Kurang aktivitas di luar ruangan untuk hal-hal yang kurang penting. Kami meminta kepada pihak sekolah agar terus mensosialisasikan kepada siswa untuk menggunakan masker ke sekolah,” ungkapnya.
Yovi juga menyebut, walaupun Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Padang yang beberapa hari ini terus bertahan, pemerintah belum merencanakan untuk meliburkan siswa sekolah.
“Saat ini, kami belum merencanakan untuk meliburkan atau belajar daring para siswa, kami akan mengkaji lebih lanjut kalau seandainya makin tebal maka tidak ada salahnya kita melakukan pelajaran daring sekitar dua atau tiga hari,” tutupnya.
Sementara, Kamis (5/10), data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, status kualitas udara Kota Padang yang dihitung dalam bentuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) melalui Peralatan Air Quality Monitoring System (AQMS), ISPU bernilai 72 (kategori sedang) untuk parameter debu ukuran 2,5 mikrometer. Nilai ISPU ini turun 11 angka dari Rabu (4/10) sore. Hal ini dikarenakan sudah turunnya hujan di Kota Padang.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan berupa penggunaan masker yang dapat menyaring partikel debu ukuran 2,5 mikrometer, seperti masker bedah atau masker berstandar N95 / KN95 / KF94. (cr2)
