Kepada UMKM, kata Leonardy, Kadin bisa melakukan pembinaan dan pendampingan. UMKM dibina dan didampingi agar bisa melakukan pengemasan serta penjaminan mutu produknya. Pembinaan UMKM jadi kunci dalam mensukseskan produk UKM menjadi berdaya saing.
Lalu diikuti dengan melakukan pendampingan agar UMKM memiliki legalitas dan perizinan lainnya. Jika dilakukan dengan simultan dan berkesinambungan, kita optimis makin banyak pelaku UMKM Sumbar yang makin berkembang, naik kelas dan mampu menembus pasar ekspor.
Tak kalah pentingnya, Kadin harus mampu menciptakan peluang pasar, mendatangkan konsumen, mendampingi UMKM agar bisa ekspor atau upaya-upaya lain untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan mutu produk dan transaksi mereka. Termasuk memanfaatkan kemajuan IT dalam memasarkan produk UMKM.
“Apa yang dilakukan Kadin dengan membuat iven-iven dan menggandeng UMKM dalam iven mereka seperti di acara Fun Walk itu, sangat bagus. Alangkah bagusnya Kadin Sumbar ikut meramaikan booth UMKM itu, membeli dagangan mereka, berinteraksi dengan mereka sambil menyerap aspirasi mereka sehingga Kadin makin dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM Sumbar,” ujar Leonardy selaku Ketua Dewan Penasehat Kadin Sumbar.
Lebih jauh, Leonardy sangat menaruh harapan Kadin Sumbar makin berperan dalam membantu Pemerintah Provinsi Sumbar dalam mengelola asset daerah. Kini sudah dimulai dengan Hotel Balairung. Lalu lanjut dengan yang lainnya. Kadin Sumbar pun bisa memanfaatkan asset daerah seperti tanah-tanah milik Pemda sebagai pusat usaha kuliner di Sumbar. Terutama yang terletak di posisi-posisi strategis.
“Kadin bisa menjadikan asset tanah pemerintah daerah untuk tempat usaha atau membangun pabrik makanan olahan bagi pelaku UMKM. Bahkan Kadin sendiri bisa membangun pabrik kemasan, pabrik biji plastik dan olahannya serta pabrik lain yang dinilai mampu meningkatkan pendapatan asli daerah kita. UMKM terbantu, daerah pun semakin maju,” pungkasnya. (*)
















