Sebelumnya Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana juga menyampaikan kedua daerah, yakni Tanah Datar dengan Negeri Sembilan tidak bisa dipisahkan, karena secara historis mempunyai pertalian darah yang erat. “Kedua daerah merupakan tempat bermukim masyarakat Minangkabau yang merupakan suku identik dengan ragam adat dan budayanya, Negeri Sembilan menjadi salah satu daerah tempat bermukimnya suku Minangkabau terbesar di Indonesia. Bahkan hubungan kedua daerah sudah terjalin hubungan baik,” sampainya.
Kemudian Iqbal juga mengajak, kepada rombongan yang datang malam itu, untuk kembali berkunjung menghadiri Festival Pesona Minangkabau (FPM) yang bakal dilaksanakan minggu awal Desember 2023 esok. “Insya Allah Desember esok akan di gelar festival adat di Istano Basa Pagaruyung, seperti yang di sampaikan pak Bupati, Saya juga mengajak Dato’ dan puan untuk hadir di acara tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, ketua Delegasi atau rombongan Yang Mulia Dato’ Menteri Sah Mangku Alam Raja Sari Mohammad Azmi Bin Abdul Aziz menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sambutan yang diberikan. “Menjadi kebahagiaan bagi kami atas sambutan bapak dan ibuk semua, dan di kesempatan ini Saya juga mengajak pak Bupati dan jajaran untuk berkunjung ke Negeri Sembilan, dan Insya Allah akan kami jamu juga,” aku Mohammad Azmi Bin Abdul Aziz.
Diungkapkan dia, rombongannya berjumlah setidaknya 50 orang untuk lakukan kajian perbandingan adat, budaya dan warisan Minangkabau dengan adat Perpatih Negeri Sembilan di Sumatera Barat bersama Delegasi Penyandang Pesaka Adat Luak Jelebu. “Rombongan terdiri dari berbagai dinas di Negeri Sembilan seperti Lembaga Muzium, Perbadanan Perpustakaan Awam Negeri Sembilan, bersama bapak-bapak penyandang pesaka adat dan ibu-ibu soko penyandang pesaka adat Luak Jelebu,” tukasnya.
Turut hadir Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Alfian Jamrah, Kadis Kominfo Yusrizal, Kadis Koperindag Hendra Setiawan, Sekretaris Dinas Parpora Afrizal, Kabid Dinas Pendidikan Efri Dedy dan undangan lainnya. (ant)


















