“Tentu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentanf issue stunting, meningkatkan pola hidup sehat, mampu secara bersama sama menangani kasus stunting dengan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.
Narasumber yang dihadirkan, Irma Ratna Armaida, selaku Seksi Gizi Masyarakat dari Dinas Kesehatan Kota Solok menyampikan materi Menu dengan Gizi Seimbang pada 1000 HPK guna mencegah stunting.
Menurutnya, 1 dari 5 anak Indonesia mengalami stunting (21,6 persen berdasarkan SSGI 2022). Meskipun sudah mengalami penurunan dari angka 24,4 persen di tahun 2021, namun pemerintah menargetkan persentase stunting dapat turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
“Hasil Riset Kesehatan tahun 2018 bahwa 11,2% Stunting terjadi dalam Kandungan (Kekurangan Nutrisi saat ibu hamil, kelainan bawaan, Prematur, BBLR-KMK/ Kecil masa Kehamilan), 60,6% antara lahir sampai usia 2 tahun, “ paparnya. (vko)




















