JEMBER, METRO–Para santri berjejer menyambut rombongan bacapres dan bacawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Jawa Timur, Kamis (28/9). Mereka berteriak histeris saat calon orang nomor satu dan dua di Indonesia itu menerobos kerumunan ke arah panggung.
Di tengah riak-riak itu, para santriwati dan ibu-ibu tak henti-hentinya meneriakkan AMIN sebagai singkatan duet bacapres dan bacawapres itu. Gerakan-gerakan jari hingga tangan membentuk hati ditujukan kepada Anies dan Cak Imin.
Kemudian, di lapis terakhir, keduanya disambut oleh para kyai dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Islam semabri menuju panggung untuk menyapa dan memberikan sambutan dalam agenda bertajuk “Silaturahmi dan Ta’aruf Capres-cawapres 2024 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Alim Ulama Kabupaten Jember”.
Dalam kesempatan itu juga, tiga kyai yang bergantian memimpin doa untuk Anies-Cak Imin, yaitu KH Ahmad Roshidi Baihaqi dari Jember, KH Imron Anis dari Lumajang, dan KH Azizi Sarbini dari Bondowoso. Sebelum mereka, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam KH Muhyiddin Abdusshomad juga telah berdoa untuk Amin.
“Mudah-mudahan disampaikan takdirnya Gusti Allah untuk (Amin) berhasil memimpin masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Anies kemudian menyinggung perjuangan kakeknya, A.R. Baswedan dan kakek buyut Cak Imin, KH Bisri Syamsuri dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Ia menyatakan hendak melanjutkan perjuangan tersebut di medan yang berbeda.
“Kami hadir untuk memohon doa. Mengemban misi yang akan membawa kemaslahatan bagi semuanya. Kami yakin insya Allah jika semua kyai mendoakan maka dwi tunggal ini akan meneruskan perjuangan orang tua kami dulu,” ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa dirinya dengan Cak Imin saling melengkapi. Ia berpengalaman menjadi gubernur DKI selama lima tahun, sedangkan partnernya pernah menjadi menteri dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
“Saya tidak pernah menjadi anggota DPR sedangkan Gus Imin pernah, bahkan menjadi ketua umum partai. Insya Allah jika dulu orang tua-orang tua kami berhasil menggulung kolonialisme, maka giliran anak-anaknya menggelar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tandas Anies.
Sementara itu, Cak Imin merasa senang karena bisa membawa Anies sowan kepada para kyai di Jawa Timur. Ketua Umum DPP PKB itu menegaskan bahwa dia bersama Anies tengah berjuang melanjutkan warisan semangat perjuangan dari kakek-kakek mereka.
“Kedatangan saya bersama Mas Anies yang pertama tentu saja mohon izin pamit untuk berjuang merebut kepemimpinan nasional sekaligus mohon restu, doa, dan dukungan. Kami tidak bisa dipisahkan dari sejarah dan warisan politik ahlussunnah wal jamaah,” ucapnya. (jpg)




















