TIKU, METRO–Ratusan nelayan di Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara sesalkan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam terkait pencabutan rekomendasi BBM selain jenis solar pada SPBU di Gasan Kaciak, Jumat (22/9).
Salah seorang nelaÂyan, Dedi (55) mengÂungÂkapkan dengan dicabutnya rekomendasi dari dinas terkait membuat dirinya bersama nelayan lainnya tidak bisa melaut lagi. “Untuk apa kami diberi surat izin atau rekomendasi tapi setelah itu dicabut lagi. Ditambah lagi dengan bantuan mesin, tapi tidak bisa digunakan karena tidak dapat beli minyak,” ungÂkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya pergi melaut tidak mencari kaya, melainkan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istri dirumah. Pasalnya, kalau sudah tidak bisa membeli minyak pertalite lagi tentu nelayan akan lumpuh.
Sebagai perwakilan neÂÂlayan, pihaknya berharap kepada dinas terkait agar merevisi atau mempertimbangkan lagi pencabutan rekomendasi terÂsebut. Karena menurutnya banyak dampaknya terhadap nelayan. “Bisa-bisa anak dan istri kami tidak bisa makan lagi karena tidak ada penghasilan laÂgi,” harapnya.
Ia juga menyampaikan, dalam sepekan ke depan belum ada juga solusinya, maka pihaknya akan mendatangi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten AÂgam.
