Iptu Muzakar menuturkan, berdasarkan keterangan dari saksi-saksi, korban meninggalkan rumah untuk mencari ikan di Danau Maninjau pada malam hari menggunakan perahu. Setelahnya korban tak pulang lagi, hingga paginya, perahu korban ditemukan oleh dua petani keramba Jaring Apung (KJA) di Maransi, Jorong Gasang. Kedua saksi itu bernama Arif dan Billy.
“Saat itu kedua saksi ini hendak memeriksa atau bekerja di keramba mereka dan melihat perahu korban dalam kondisi kosong dan terombang-ambing di tengah danau yang berjarak 50 meter dari lokasi KJA,” ujarnya.
Selanjutnya, dikatakan Iptu Muzakar, kedua saksi mendekati perahu tersebut dan mencari keberadaan korban. Karena tak kunjung ditemukan orang yang membawa perahu itu, para saksi kemudian melaporkan hal tersebut ke warga sekitar hingga diteruskan ke Polisi.
“Kedua saksi sempat melakukan pencarian korban sekitar 30 menit. Karena tak berhasil ditemukan, mereka pun melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar dan Polsek Tanjungraya untuk ditindaklanjuti. Saat ini korban masih dalam pencarian tim gabungan,” jelasnya.
Iptu Muzakar mengatakan, kuat dugaan korban tenggelam saat mencari ikan. Berdasarkan informasi dari pihak keluarga korban, pekerjaan korban sehari-harinya memang mencari ikan pantau di Danau Maninjau untuk dijual. Namun begitu, pihak keluarga memastikan korban tidak memiliki riwayat penyakit epilepsi.
“Saat ini tim masih berupaya mencari. Jika hari sudah gelap namun korban tak juga ditemukan, pencarian akan dihentikan sementara dan dilanjutkan lagi besok (hari ini, red),” pungkasnya. (pry)




















