Sementara Prabowo Subianto menepis soal kabar dirinya mencekik dan menampar Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi saat rapat kabinet. Dirinya justru mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut. “Saya juga kaget, jadi jelas itu tidak benar ya. Tidak pernah ada rapat seperti itu,” kata Prabowo
Prabowo mengaku bahwa dirinya jarang bertemu dengan Harvick. Ia mengatakan sebagai seorang menteri justru dirinya lebih sering bertemu dengan menteri ketimbang wakil menteri. “Kan saya menteri. Aku menteri urusannya sama menteri. Jadi pertemuan saya sama Pak Yasin Limpo hubungan saya sangat baik,” ucapnya.
Informasi masalah itu kian tegas menjadi hoaks setelah pegiat media sosial sekaligus founder channel YouTube Kanal Anak Bangsa, Rudi S Kamri meminta maaf karena telah memposting konten soal bacapres Prabowo Subianto yang menampar dan mencekik wakil menteri saat rapat kabinet terbatas. Rudi S Kamri diketahui sempat membuat konten soal Prabowo Subianto yang menampar dan mencekik wakil menteri di kanal YouTube-nya, Kanal Anak Bangsa.
Menurut Rudi S Kamri setelah mendapatkan informasi dan klarifikasi dari berbagai pihak, termasuk penjelasan dari Presiden, informasi di konten yang dibuatnya ternyata tidak benar. Sehingga ia langsung menghapus konten yang dipostingnya atau men-takedown-nya.
Secara khusus Rudi S Kamri juga meminta maaf kepada Prabowo Subianto, karena begitu saja mempercayai informasi dari kanal YouTube Seword TV. Permintaan maaf itu diungkapkan Rudi melalui channel YouTune Kanal Anak Bangsa yang dikelolanya, Rabu (20/9/2023). “Halo sahabat Indonesia kita bertemu kembali dalam tayangan Opini Rudi. Kali ini saya ingin mengklarifikasi konten yang pernah saya buat,” kata Rudi.
Judul kontennya, kata Rudi adalah ‘Prabowo Subianto tampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian’ di rapat terbatas atau rapat kabinet terbatas. “Ternyata setelah mendapatkan informasi dan klarifikasi dari berbagai pihak, termasuk penjelasan dari Presiden yang menyatakan itu berita tidak benar, Saya serta merta langsung men-takedown konten yang sempat beredar,” kata Rudi.
Meski sudah minta maaf, tapi masalah belum selesai begitu saja. Pasalnya, Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer atau Noel meminta bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo meminta maaf kepada rakyat Indonesia buntut pendukungnya menyebar berita bohong atau hoaks yang terkait Prabowo. Bahkan, sejumlah pendukung Prabowo juga siap membawa masalah ini ke ranah hukum.
Dari masalah ini, ternyata ada nama Ganjar yang disebut-sebut terkait dengan hoaks yang tersebar. Karena para pelaku dianggap orang-orang yang dekat atau mendukung Ganjar Pranowo. Hal ini mempertegas bagaimana Prabowo dan Ganjar hari ini sedang ‘berperang’ dan juga saling merebut simpati Jokowi jelang Pilpres 2024.
Mungkin ini bisa jadi pelajaran bagi semua pihak. Saat ini, hoaks adalah musuh bersama yang harus segera diselesaikan. Jangan sampai, hoaks ini menjadi pemecah belah bangsa jelang Pilpres yang sudah di depan mata. Tidak hanya Prabowo yang diserang hoaks, hal yang sama juga sering menyerang Bacapres Anies Baswedan dan juga Ganjar Pranowo sendiri.
Sebaiknya, para Bacapres, Ketum Partai dan politisi yang turut berperan dalam Pilpres, bersama-sama turun memberantas hoaks ini. Cara kampanye komunikatif positif harus digaungkan terus. Tidak waktunya lagi ‘membunuh’ lawan dengan hoaks dan semacamnya. Presiden Jokowi sering berujar, “Penyebaran berita bohong dapat menyebabkan perpecahan bangsa. Jadi ya hati-hati. Entah motifnya ekonomi, motif politik tidak boleh seperti itu.” Mari, sudahi hoaks. Baiknya memang politik adu gagasan. (Wartawan Utama)
















