Evi Yandri mengatakan, LLA-TJPHK II ini tidak terlepas untuk mengingatkan kembali sejarah perjuangan Harimau Kuranji, yang basis perjuangannya di kawasan Kuranji terhadap generasi muda, Kota Padang khususnya dan Sumbar umumnya.
Dikatakan Evi Yandri, lomba ini mengusung tema dengan Lomba Lintas Alam Telusur Jejak Perjuangan Harimau Kuranji bisa tumbuhkan semangat nasionalisme Bela Negara Patriotisme, Kecintaan dan Kepedulian Generasi Muda terhadap Lingkungan, Sosial dan Budaya.
Kemudian bertujuan meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap generasi muda dengan mengenang jejak perjuangan Harimau Kuranji. Menumbuhkan, menanamkan nilai nilai perjuangan Nasionalisme dan semangat Patriotisme terhadap Generasi Muda. Mempererat persatuan dan kesatuan serta tali persaudaraan antar Generasi Muda.
Ditambahkan Evi Yandri, dalam lomba Lintas Alam ini memperebutkan total hadiah sebesar lebih kurang Rp 50 juta, untuk dua kategori peserta kelompok SMA, SMK sederajat serta kelompok umum,” kata Evi Yandri.
Lomba ini dilatarbelakangi agar generasi muda baik di Kota Padang dan Sumbar umumnya agar tak melupakan sejarah perjuangan rakyat Sumbar, terutama perjuangan masyarakat Kota Padang di kawasan Pauh IX Kuranji dan sekitranya.
Karena Nagari Pauh IX Kuranji merupakan kawasan penting dan strategis sebagai basis pergerakan para pejuang kemerdekaan tak terlepas dari letaknya yang sangat strategis untuk pertahanan sekaligus penyerangan pasukan Indonesia ke kantong-kantong pertahanan Sekutu dan Belanda. Hal itu karena didukung kondisi topografi alamnya yang cukup menguntungkan bagi Batalion Harimau Kuranji dalam berjuang dengan dengan cara begerilya.
Ditambah adanya jalan tikus yang melintasi daerah itu menjadi penghubung daerah Kuranji dengan berbagai daerah pertahanan di garis belakang hingga ke hutan-hutan di sisi Bukit Barisan.
Lahirnya Harimau Kuranji didasari dengan keberanian dan kemahiran pejuang-pejuang kemerdekaan di Kuranji yang ditakuti Sekutu. Strategi perang gerilya yang diterapkan Ahmad Husein Cs seringkali merepotkan tentara Belanda. Bagi Sekutu dan Belanda , Harimau Kuranji merupakan ganjalan sekaligus momok yang sangat menakutkan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar Drs. Maifrizon MSi mengapresiasi LLA-TJPHK. “Kegiatan ini bisa tumbuhkan semangat nasionalisme Bela Negara Patriotisme, Kecintaan dan Kepedulian Generasi Muda terhadap Lingkungan, Sosial dan Budaya,” katanya. (**)




















