Selain itu, aktivitas mobil keluar masuk yang dapat mempekerjakan warga di sekitar lokasi, termasuk dengan banyaknya berdiri warung kopi masyarakat. Kemudian pembayaran retribusi pajaknya semua selalu dibayarkan ke pemerintah daerah, sehingga menambah PAD bagi daerah yang tentunya juga berdampak pada kelanjutan pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman agar lebih berjaya lagi.
“Rugi kita masyarakat Sumbar jika pembangunan jalan tol terganggu atau batal, tentu saja nama baik Sumbar akan kelam. Soalnya di sekitar Sumatera, hampir masing masing daerah sudah membangun jalan tol,” sebutnya.
Banyak sekali manfaat pembangunan jalan ini. Jarak tempuh dengan provinsi tetangga akan dekat, khususnya mobilitas angkutan bahan kebutuhan pokok dari Sumbar dan ke wilayah lain akan semakin mudah dan cepat,” ungkap Pian, seorang yang mengaku pekerja di lokasi itu.
Hal senda juga disampaikan Rusman, warga pemilik tanahy yang sudah mendapatkan ganti untung dari pemerintah. Memang sebelumnya kami berharap tumpukan tanah bekas galian itu segera ditata. “Alhamdulillah, kini sudah tertata dengan baiuk sehingga kami bisa nantinya berusaha,” ucap Rusman.
Mawan, warga di lokasi yang kini menjadi sopir membawa material mengaku senang dirinya mendapatkan pekerjaan. “Dulu saya menganggur, kini saya sudah bekerja,” akunya. (ped)
