Kasus ini masih ditangani Unit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Padang. Arisman belum merinci bagaimana penyelesai kasus dan status pelajar SMP yang menabrak dinding beton.
“Sedang proses. Pengendara motor masih kita amankan untuk dimintai keterangan. Pemotor dipastikan anak di bawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM),” singkatnya.
Terekam CCTV
Detik-detik korban tertimpa dinding beton ini terekam CCTV hingga beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari menuju tempat wudu. Di sana, sudah terdapat temannya.
Lalu korban mengambil wudu di temani rekanya. Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah memakirkan sepada motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone di atas sepada motornya.
Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid, pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini.
Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam malah melakukan freestyle motor gaya standing hingga hilang kendali. Sepeda motor menabrak dinding beton, lalu korban tertimpa hingga dinyatakan tewas. Sedangkan rekannya selamat mengindar.
“Korban mengalami cidera kepala berat. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Siti Rahma dan kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Meski korban sempat mendapatkan perawatan, tapi korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” tutup Arisman. (cr2)
















