Sistem di segala lini pada saat ini berpatokan pada digitalisasi elektronik yang akan dibangun secara bertahap sehingga terintegrasi sampai ke pusat. Baik itu dalam membangun sistem perizinan, pelayanan publik, maupun terkait dengan UMKM ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo TIK Sumatera Barat, Siti Aisyah.
“Masyarakat diharapkan pula untuk ikut serta mengikuti segala bentuk digitalisasi ini, karena akan sangat terkait dengan kehidupan sehari-hari, ntah itu ketika berobat ke puskesmas contohnya, mengunakan bpjs mendaftarkannya secara online tentu akan memangkas waktu untuk mengantri. Begitu pula ketika membuat KTP dan KK secara online” ungkapnya.
Dalam hal mengoptimalkan digitalisasi UMKM ini terdapat beberapa tantangan sekaligus menjadi tugas dari Diskominfo TIK Sumatera Barat diantaranya, tidak semua masyarakat pelaku usaha UMKM yang memiliki akses teknologi. Dan bantuan pemerintah pusat dalam hal ini terbatas, maka dari itu solusi dari Diskominfo TIK untuk mendatangkan investor atau pihak swasta yang melirik potensi agar mau menanamkan investasinya di daerah tersebut. Sehingga keterbatasan akses teknologi dapat teratasi.
“Hal lain yang tak kalah penting adalah membutuhkan infrastruktur struktur non fisik yang memadai seperti aplikasi-aplikasi pendukung dan merubah kebiasaan atau mindset tentang digitalisasi” jelas Siti.
Ditambahkan oleh Edi Dharma selaku Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat, nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten/Kota untuk mengirimkan Mobil Keliling dengan 7 konsultan ahli digitalisasi agar memudahkan pelaku usaha kab/kota tidak perlu jauh datang ke Kota Padang untuk memaksimalkan sistem digitalisasi ini.
“Dari target 100.000 entrepreneur ini diharapkan tercapai 25.000 ibu-ibu rumah tangga menjadi entrepreneur yang berhasil dan sukses, sedangkan 75.000 lainnya adalah millenial” harapnya. (ndo)




















