Dengan lawan yang 2019 hanya mendapatkan 37 ribuan suara, Shadiq yakin bisa mendapatkan kursi di DPR RI kali ini. Suara dari Luak Nan Tuo, Tanahdatar dan Padangpanjang akan menjadi basis utama Shadiq pada Pemilu 2024. Selain alat peraga yang mulai terpasang, Shadiq juga sudah melakukan langkah-langkah pertemuan dengan tokoh-tokoh dan masyarakat. Pengalaman dua periode menjadi Bupati akan dimaksimalkan menggalang dukungan.
Wali Kota Padang dua periode Fauzi Bahar mendapatkan nomor urut 6 dan ini kali kedua dia maju ke DPR RI dari Partai NasDem setelah 2019. Fauzi yang juga pernah kalah dalam Pilgub Sumbar 2010 dan 2015 ini merasa yakin, Pemilu 2024 waktunya dia menjadi anggota DPR. Kota Padang yang punya pemilih mencapai 666.178 akan dimaksimalkan oleh Fauzi. Apalagi Fauzi adalah orang Kototangah, asli Kota Padang. 21.547 suara yang didapatnya 2019 bukanlah cerminan siapa dia sebenarnya.
Fauzi Bahar dan tim saat ini begitu getol memastikan dirinya sebagai calon yang layak mewakili Sumbar di Senayan. Fauzi tak pula ingin menjadi yang nomor satu dipilih warga kota. Karena dia sadar, ada nama-nama besar yang begitu banyak dipilih masyarakat Padang, seperti Andre Rosiade yang 2019 suara di Kota Padang saja mencapai 70 ribu lebih.
Setelah Fauzi, nomor urut 7 dihuni oleh mantan pelatih Timnas Indonesia Nilmaizar. Menurut informasi dari orang dalam NasDem, Nil akan kembali pindah ke Dapil Sumbar II yang terdiri dari Padangpariaman, Kota Pariaman, Agam, Bukittinggi, Pasaman, Pasbar, Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Nil sendiri merupakan putra asli Payakumbuh yang pada Pemilu 2014 dan 2019 memang maju dari Dapil Sumbar II.
Sepertinya, masuknya nama mantan Bupati Padangpariaman Ali Mukhni tak membuat Nil ragu, bahkan dia semakin yakin kembali ke Dapil itu. Dengan masuknya Ali, peluang NasDem untuk pecah telur mendapatkan satu kursi di Dapil itu terbuka lebar. Pastinya, NasDem harus mencari pengganti yang sepadan di Dapil Sumbar I. Satu nama yang muncul adalah anggota DPD RI asal Sumbar Alirman Sori.
Alir yang sudah pasti tak maju ke DPD RI sebelumnya dikaitkan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, sejumlah balihonya juga sudah terlihat berbaju hijau PPP di Pesisir Selatan. Mantan Ketua DPRD Pessel 2004-2009 itu disebut akan maju ke DPR RI melalui NasDem. NasDem disebut lebih berpeluang mendapatkan kursi DPR ketimbang PPP di Dapil itu.
Di nomor terakhir, ada nama mantan anggota DPRD Sumbar dua periode Marlis. Marlis yang merupakan putra asli Sijunjung disebut-sebut menjadi kuda hitam menuju Senayan. Sebagai pengusaha dan politisi, Marlis dianggap cukup mumpuni. Apalagi dia sekarang bergerak di berbagai bisnis yang membangun basis di Dhamasraya dan Sijunjung.
Dari dua daerah ini, ditambah Padang dan Kabupaten Solok, Marlis merasa yakin bisa mewarnai kursi DPR 2024-2029. Apalagi, juga juga telah berpengalaman memimpin partai dan membesarkannya. 2019 Marlis maju ke DPRD Sumbar dari PAN dan gagal mengalahkan dua tokoh muda di Dapil Sumbar VI, Yosrizal dan almarhum Syahrul Furqan. 2024, Marlis datang dengan kekuatan barunya bersama Partai NasDem dan bersiap menuju Senayan.
Persaingan suara internal Partai NasDem bisa dikatakan akan sangat ketat pada Pemilu berikut dibanding partai lain. Karena semua calonnya punya keunggulan tersendiri dan bukan sekadar pengisi nomor urut. Persaingan internal dan eksternal partai di Dapil Sumbar 1 memang ketat. Jadi ingatlah saran dari presenter dan jurnalis Najwa Shihab, “Kemampuan membaca medan, kecerdikan melihat kesempatan, dibutuhkan di tengah persaingan.” Jadi jangan patah semangat. Waktu masih ada. (Wartawan Utama)
















