Oleh: Reviandi
Pemilu 2019 menjadi sejarah buruk bagi beberapa partai politik di Sumatra Barta (Sumbar). Jika biasa memiliki kursi di DPRD Sumbar, pada Pemilu terakhir tak ada lagi kursi mereka di kantor yang beralamat di Jalan Khatib Sulaiman No. 87 Padang itu. Kini, Pemilu 2024 sudah mendekat dan harapan untuk mendapatkan kursi kembali menguat seiring datangnya ketua umum mereka ke Sumbar.
Pertama adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang pada 2009 dan 2014 lalu memiliki lima kursi di DPRD Sumbar. Namun periode lalu, tak satu pun ada kader Hanura yang menjadi wakil rakyat. Bahkan, di Kabupaten dan Kota kursi-kursi Hanura juga berguguran, termasuk di DPRD Kota Padang.
Semangat bangkit Hanura itu terlihat dengan kedatangan Ketua Umum Partai Hanura Osman Sapta Odang atau OSO awal September lalu. Bahkan, ribuan orang mengikuti jalan sehat Partai Hanura di Kota Padang. Selain jalan sehat, mantan DPD RI tersebut memberikan doorprize dengan hadiah utama paket umrah.
Ketua DPD Partai Hanura Sumbar Zalfadri dan Ketua DPC Hanura Padang Dian Anggraini dianggap cukup bekerja keras untuk meningkatkan kembali elektabilitas Hanura yang sempat mewarnai Indonesia saat masih dipimpin Jenderal (pur) Wiranto. Hanura yang sempat mengusung calon Presiden dan Wakol Presiden bersama Golkar 2009, Jusuf Kalla-Wiranto.
Salah satu kader Hanura yang cukup terlihat bersemangat mengangkat partainya kembali yaitu Aisyah Putri Pratama, calon anggota DPRD Sumbar, Dapil 1 (Kota Padang) nomor urut 1. Begitu banyak yang telah dilakukannya, termasuk meramaikan acara jalan sehat Hanura. Alat peraganya juga memenuhi Kota Padang akhir-akhir ini.
Dari daerah pemilihan (Dapil) DPRD Sumbar 7 yang terdiri Kota Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan (Solsel), nama Sani Mariko menjadi calon anggota DPRD Sumbar nomor urut 1. Sani Mariko adalah politisi yang cukup terkenal di Solok Raya, karena beberapa periode menjadi anggota DPRD Kota Solok dari PKPI. Partai itu kini tak lolos lagi ke Pemilu 2024 dan membuat kadernya mencari partai lain.
Mantan Komisioner Komisi Informasi (KI) Sumbar Sondri juga ditempatkan di Dapil Sumbar 6 yang terdiri dari Tanahdatar, Padangpanjang, Sijunjung, Dharmasraya, Sawahlunto dan Dharmasraya. Pengurus Hanura Sumbar ini diharapkan bisa menjadi pendulang suara untuk Hanura dan merebut satu kursi di DPRD Sumbar.
Satu hal yang akan menjadi ganjalan bagi Hanura adalah pilihan calon Presiden. OSO telah menyatakan berulang-ulang Hanura mendukung Ganjar Pranowo. Mengikuti PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Meski sedang berjuang keras, Ganjar tetap masih kurang mendapatkan dukungan dari masyarakat Sumbar. Bahkan dari hasil survei, menembus 10 persen saja sangatlah susah. Jika Hanura tandem dengan Ganjar, harapan mereka ke DPRD Sumbar mungkin sedikit terganjal.
Tak jauh beda, Partai Bulan Bintang (PBB) juga sedang meniti kembali jalur kadernya ke DPRD Sumbar. 2019, saat PBB dan Hanura tergabung mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, kursi DPRD Sumbar mereka hangus. PBB pada 2004 mendapatkan 5 kursi, 2009 tiga kursi dan 2014 masih ada 1 kursi. Kehilangan kursi 2019 sangat menyakitkan bagi partai ini.
















