PADANG, METRO – Setelah kembali berhasil teridentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri, beberapa potongan tubuh Shintia Melina, pramugari asal Padang kembali dipulangkan. Dia menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, beberapa bulan yang lalu, kembali dikirimkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan, Jumat (1/2) pagi.
Peti mayat yang berisikan potongan tubuh korban alumni SMA Negeri 3 Padang ini mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar pukul 10.15 WIB. Setelah itu, langsung dibawa ke rumah duka Kompleks Villa Ku Indah 4 Blok A6, Kelurahan Kurau Pagang, Kecamatan Nanggalo untuk disemayamkan.
Keluarga, kerabat, teman, rekan kerja dan warga setempat silih berganti berdatangan ke rumah korban. Tak lama berselang, peti mayat itu dibawa ke masjid Baiturrahim yang berada tidak jauh dari rumah duka untuk dishalatkan. Kemudian diantarkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam dikebumikan di tempat bagian tubuh korban yang sudah dikebumikan sebelumnya.
Seperti yang diketahui, bagian tubuh korban yang dikirimkan tersebut merupakan pengiriman yang kedua. Pengiriman pertama dilakukan pada hari Jumat 9 November 2018, beberapa bagian tubuh korban yang teridentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri sudah dikirimkan ke Padang dan telah dikebumikan.
Ayah korban, Melwani mengatakan ia dihubungi oleh pihak pihak rumah sakit Polri rabu (30/1) lalu, bahwa ada sisa potongan tubuh dari korban Lion Air JT-610 teridentifikasi salah satunya merupakan tubuh Shintia Melina. Mendapatkan informasi itu, ia langsung berangkat ke rumah sakit Sakit Polri Keramat Jati Jakarta Timur.
“Saya berangkat kesana untuk serah terima peti jenazah yang berisikan sisa bahagian tubuh dari anak saya Shintia Melina. Saya berangkat ke Padang pagi ini (kemarin red). Keluarga dan teman-teman anak saya termasuk masyarakat sudah menunggu di rumah,” kata Melwani.
Melwani menjelaskan jasad anaknya itu dishalatkan di masjid Baiturrahim setelah shalat Jumat. Dulu, alamrhum anaknya itu juga sekolah mengaji di MDA masjid tersebut. Setelah dishalatkan, peti jenazah dari sisa tubuh Shintia Melina langsung dikebumikan di liang yang sama tempat potongan jenazah sebelumnya.
“Potongan tubuh almarhum anak saya dikebumikan di tempat yang sama di TPU Tunggul Hitam. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah bersimpati dan membantu kami sehingga anak saya dapat dikebumikan dengan layak,” ungkap Melwani.
Sementara itu, Sales Station manager Lion Air yang juga Eko Pujianto yang ikut mengantarkan jenazah korban ke tempat peristrirahatan terakhir mengatakan Lion Air Pusat menginformasikan bahwa masih ada teridentifikasi jenazah pramugari Lion Air JT-610 almarhumah Shintia Melina.
“Menerima informasi tersebut kami mempersiapkan penerbangan langsung dari Cengkareng menuju Padang yang mendarat pada pukul 10.15 WIB. Bersama keluarga kami ikut mengantarkan jenazah hingga kerumah dan melakukan pendampingan keluarga hingga dikebumikan,” pungkasnya. (rgr)