Anggota DPRD Pessel Erman Sawar yang duduk dari Dapil Pessel 3 (Sutera, Lengayang) dengan suara 1.937 diberi nomor urut 4. Sementara Julianavia dari DPRD Pessel 1 (IV Jurai, Batang Kapas) dan mendapatkan 1.066 suara 2019 mengisi nomor urut 5. Nomor 6 Asmaini dan nomor 7 mantan Ketua Panwaslu Pessel Dori Hambali nomor 7.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempatkan incumbent yang merupakan PAW Mochklasin yang mendapatkan 6.019 dari total 28.234 suara di nomor 1. Sementara mantan anggota DPRD Sumbar yang mundur karena maju Pilkada Pessel 2020 mendampingi Hendrajoni dan kalah, Hamdanus di nomor urut 2. Pemiliu 2019 lalu, Hamdanus mengunci kursi PKS dengan 9.500 suara.
Selain persaingan dua politisi senior PKS itu, nomor urut 3 ditempati kader perempuan Kurnia Gusni. Nomor urut 4 pengusaha sukses Sumbar asal Pessel Meldian,5 Syaiful Ardi, 6 Asma Indrayani dan 7 Haryandi Eka Putera. PKS harus bekerja keras untuk mengamankan satu kursi, kalau tidak ingin terdepak dari Dapil yang lumayan ketat ini.
Partai Demokrat memiliki incumbent Ali Tanjung dengan modal 10.323 suara dari total 26.933 suara 2019. Kali ini, Ali tak diberi nomor urut 1, hanya nomor 2. Nomor 1 diisi Sekretaris DPD Demokrat Sumbar Doni Harsiva Yandra, merupakan orang dekat Ketua DPD Demokrat Sumbar Mulyadi yang maju ke DPR RI dari Dapil Sumbar II.
Selanjutnya, Demokrat mengisi dengan kader-kader dengan KTP Padang dan Pessel, tak ada yang dari Mentawai. Mereka adalah nomor urut 3 Esi Mayasari, 4 Anom Suheri, 5 Darmalis, 6 Nincy Arita Sari dan 7 Fauzi. Sama seperti kebanyakan kader incumbent, Demokrat tidak terlalu memokuskan menambah suara dari Mentawai.
Partai Golkar yang Pemilu lalu kurang bersinar di Pessel-Mentawai akan menempatkan incumbent Zafri Desmon di nomor 1. 2019 lalu, Zafri mendapatkan 8.248 suara dari total 25.976 suara. Menantang Zafri, Golkar menempatkan mantan Wakil Bupati Pessel Syafrizal Ucok di nomor urut 2. Dia juga dikenal sebagai pamong senior di Pessel dan Sumbar.
Nomor urut 3 politisi perempuan Emma Yanti dan 4 Sekretaris Golkar Mentawai Hendrikus Nopianto. Mantan anggota DPRD Sumbar dan mantan anggota DPRD Pessel Saidal Masfiyuddin didaftarkan di nomor urut 5. Untuk nomor 6 ada Chesno Mellia dan 7 Darmawan.
Partai NasDem yang mendapatkan kursi terakhir 2019 atas nama Bakri Bakar dengan 9.464 suara dari total 23.444, disebut bakal ‘naik kelas’ pada Pemilu tahun depan. Bacapresnya Anies Baswedan sudah memastikan pasangannya Cak Imin dari PKB. Bakri Bakar ditempatkan di nomor urut 1 oleh NasDem, disusul amntan anggota DPRD Sumbar 2014-2019 Risnaldi Ibrahim nomor urut 2. Kader perempuan Marni Cik Ani nomor urut 3 dan 4 Syafrial N Dt Bandaro Itam.
Wakil Ketua DPRD Pessel Aprial Habas Buya Piai mendapat nomor urut 5. 2019 lalu dia maju dari Dapil Pessel 2 (Koto XI Tarusan, Bayang, IV Nagari Bayang Utara) dan mendapatkan suara 1.897. Nomor urut 6 Fitrya Sartika Sari, Ketua DPD Garnita Malahayati NasDem Pesisir Selatan dan 7 Yusran Yunus, Sekretaris Nasdem Mentawai.
Sementara PDIP, disebut bisa mendapatkan satu kursi di Dapil ini menggeser satu partai incumbent. Karena 2019, meski menang di DPRD Pessel, tapi tak mampu berbuat banyak di Dapil VIII. Tahun depan, PDIP akan menempatkan mantan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet di nomor urut 1. Yudas tentu menjadi harapan PDIP dan Mentawai untuk merebut satu kursi. Selanjutnya 2 Sri Kumala Dewi, 3 Hendri Dori Satoko, Sekretaris DPC PDIP Mentawai, Ketua PMI Mentawai, 4 Desmi Irianti, 5 Aljufri, 6 Toni Mardianto dan 7 Rapta Saleleubaja.
Selain partai-partai di atas, kemungkinan mendapatkan satu kursi sangat sulit. Seperti PKB, PBB, Partai Hanura, PSI, Partai Perindo, PKN, Partai Gelora, Partai Buruh dan Partai Ummat. Sementara Garuda tidak terdaftar di KPU Sumbar. Untuk mendapatkan kursi di Dapil VIII, sebenarnya semua masih punya peluang, meski persentasenya berbeda-beda. Ingat saja pesan Mahatma Gandhi, “Kekuatan tidak datang dari kapasitas fisik. Itu datang dari kemauan yang gigih.” Masih ada waktu dan berjuanglah. (Wartawan Utama)
















