Oleh: Reviandi
DAERAH pemilihan (Dapil) DPRD Sumbar VIII terdiri dari Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sekilas dua daerah ini dekat, karena sama-sama berada di dekat perairan Samudera Hindia. Namun kalau dilihat dari daftar pemilih tetap (DPT), perbandingannya sangat jauh. Karena itulah dari 7 kursi yang ada, semuanya diduduki oleh ‘orang’ Pessel.
Pemilih Pessel 2024 mencapai 380.622 orang, sementara DPT Mentawai hanya 66.129 orang.Perbandingannya mencapai 5,7 kali dan tak heran anggota dewan yang terpilih hampir selalu dari Pessel. Mungkin, KPU harus kembali mempertimbangkan hal ini untuk Pemilu berikutnya, apalagi kalau yang terpilih tahun depan kembali seluruhnya dari Pessel.
Partai Amanat Nasional (PAN) pemenang 2019 mendudukan Muhayatul yang mendapatkan 11.823 suara dari total 36.571 suara PAN. Tidak ada partai yang memenangkan dua kursi di Dapil ini, semua terbagi habis kepada Gerindra, PPP, PKS, Demokrat, Golkar dan NasDem. PAN menempatkan Muhayatul nomor urut 1.
Mantan Anggota DPRD Sumbar Iswandi Latief kembali dimajukan di nomor urut dua. Dengan pengalaman dan jaringannya, PAN tak ingin diserobot partai lain. Di nomor urut 3 ada Eliza Eka Putri, istri dari mantan Wakil Bupati Pessel Rudi Hariyansyah yang mengundurkan diri karena maju ke DPR RI dari PAN Dapil Sumbar I.
Dua anggota DPRD Pessel mencoba naik kelas ke DPRD Sumbar, Darwiadi dari Dapil 3 (Sutera dan Lengayang) yang memiliki suara 2.132 Pemilu lalu nomor urut 4. Sementara Kusmanto dari Dapil Pessel 5 (Pancung Soal, Airpura, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, Lunang, Silaut) berbekal suara 2.298 tahun 2019 nomor 5. Nomor urut 6 Nurhayati dan 7 Satria Darma Putra.
Partai Gerindra yang disebut lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang bisa mendapatkan lebih dari dua kursi di Dapil VIII punya persiapan yang baik. Incumbent Muchlis Yusuf Abit yang 2019 mendapatkan 13.226 suara dari total 33.829 suara kembali dimajukan di nomor 1. Adik kandung mantan Bupati Pessel dan mantan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit ini digadang-gadang sudah mengunci satu kursi DPRD Sumbar.
Kader muda Gerindra Nova Omerzon yang disebut dekat dengan DPP Gerindra ditempatkan di nomor urut 2. Nova cukup aktif bergerilya membawa nama Gerindra sejak lama. Di nomor urut 3, kader perempuan Gerindra dari Kepulauan Mentawai Eva Fitrianti diharapkan bisa merangkul suara dari daerah itu.
Yang diprediksi akan membuat suara Gerindra ‘meledak’ adalah nomor urut 4 Afrizon Nazar Uncu, Ketua DPC Gerindra Pessel. 2019, Uncu maju ke DPR RI Dapil Sumbar I dan mendapatkan suara 35.146, hanya kalah dari Andre Rosiade dan Suir Syam. Mengalahkan Edriana yang kini kembali maju ke DPR. Saat itu, Uncu bisa mendapatkan 22.727 suara dari Pessel yang membuatnya menjadi calon kuat anggota DPRD Sumbar.
Nomor urut 5 Pardinal Dt Tan Kiamek meninggal dunia sebelum DCS diumumkan. Gerindra akan mengganti dengan Caleg yang lebih baik lagi, tapi perempuan. Untuk menutup kekurangan persentase 30 persen. Nomor urut 6 kader perempuan Rini Suspita. Nomor urut 7 ada Herpi Damson Epi Kampai, anggota DPRD Pessel Dapil 3 (Sutera, Lengayang) yang memperoleh 2.320 suara 2019.
Bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dengan bergabungnya Anggota DPD RI Alirman Sori dan maju sebagai calon anggota DPR RI Dapil Sumbar I, akan membuat mereka bertambah kuat. Incumbent DPRD Sumbar Imral Adenansi yang mendapatkan 7.913 suara dari total 50.594 suara PPP ditempatkan di nomor 1. Dia diperkirakan masih akan menjadi ‘juara’ PPP dan mengisi kursi.
Ketua DPC PPP Pessel Marwan Anas mengisi tempat nomor urut 2 dan dipercaya cukup memberikan tekanan kepada nomor urut lainnya. Kader perempuan Rosnita Rauf mengisi nomor urut 3, di atas dua anggota DPRD Pessel yang berniat naik kelas.
















