Kepala Dinas Perikanan dan Pangan (PP) Kota Padang, Alfiadi kepada POSMETRO, Rabu (6/9) mengungkapkan, terjadinya inflasi harga yang terjadi saat ini disebabkan permasalahan transportasi. Selain itu juga ada kemungkinan bahwa daerah-daerah yang biasanya menjadi pemasok saat ini lebih memilih untuk menjual hasil pertaniannya di wilayah tetangga.
Menurutnya, dengan adanya permasalahan inflasi harga yang seperti ini, solusi yang di tawarkan adalah dengan mengambil langkah intervensi pasar. “Kapan perlu juga akan kita adakan operasi pasar murah,” kata Alfiadi.
“Jika Dinas Perdagangan membutuhkan untuk melakukan pengadaan pasar murah, maka kami akan siap membantu dengan cara mengkoordinirkan dengan dengan Bulog dan bapannas (Badan Pangan Nasional),” katanya lagi.
Selainnya itu, dia juga menjelaskan bahwa, Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, mengutaman memperhatikan tentang keamanan, keselamatan, dan kesehatan dalam proses distribusi bahan pokok yang masuk ke Kota Padang.
“Kita sebetulnya lebih banyak memperhatikan tentang keamanan, serta kesehatan dalam distribusi bahan yang masuk ke Kota Padang,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui harga beras saat ini mengalami kenaikan di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut disebabkan oleh stok Gabah Kering Panen (GKP) yang belum mampu memenuhi kebutuhan pabrik.
Arief pun sudah menugaskan Bulog untuk mengintervensi harga beras dengan memberikan bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg) dalam 3 bulan ke depan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 21,3 juta jumlahnya.
Kemudian, pendistribusian beras juga terus dilakukan ke beberapa tempat seperti pasar-pasar tradisional dan modern. Sementara, saat ini Arief mengklaim bahwa, beras yang sudah disiapkan stoknya mencapai 1,54 juta ton, dalam proses pemenuhan sebanyak 400 ton. (cr2)
