Oleh: Reviandi
Kabupaten Solok telah dipecah menjadi tiga daerah menjadi Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Namun untuk daerah pemilihan (Dapil) DPRD Sumbar, semua kembali bersatu dalam Dapil Sumbar VII. 2019 lalu tidak ada partai politik yang mendapatkan dua kursi, semua terbagi rata satu kursi kepada Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PKS, NasDem dan PPP.
Satu dari 7 incumbent mencoba peruntungan maju ke DPR RI, Irwan Afriadi yang dikenal dengan Irwan Sangir dari Partai NasDem. Pemilu lalu, Irwan mendapatkan 11.408 suara dari 25.592 total suara partainya di Dapil itu. Posisi yang ditinggal Irwan akan diperebutkan oleh tokoh-tokoh besar di Solok. Di nomor urut 1 ada mantan Bupati dan Wali Kota Solok Syamsu Rahim. 2019, Syamsu Rahim maju ke DPR RI namun kalah dari Lisda Hendrajoni.
Nomor urut 2, NasDem mempercayakan kepada mantan Bupati Solsel Abdul Rahman yang sebelumnya kader Partai Amanat Nasional (PAN). Alumni Fakultas Hukum Unand ini dipercaya bisa mendapatkan ‘pengganti’ suara yang biasa diamankan oleh Irwan Sangir. Nomor 3 diisi kader perempuan Zora Nofita. Mantan anggota DPRD Sumbar dari PPP Hendri Irawatn Dt Tanjino mengisi nomor urut 4.
Nomor urut 5 Adio Sangiro yang merupakan Wakil Ketua DPW Partai NasDem Sumbar, 6 Nola Vanya Mouzard dan 7 diisi mantan Ketua DPD PAN Solok Gusrial Abas. NasDem memang sukses menggaet tokoh-tokoh dari berbagai partai dan mencalonkan diri di Dapil Sumbar VII ini.
Partai Gerindra yang menjadi pemenang 2019, masih mengandalkan Mario Syah Johan yang mendapatkan 15.518 suara dari total 53.935 Gerinddra di nomor urut 1. Mario akan ditempel mantan anggota DPRD Sumbar dari PPP Bachtul yang 2019 lalu juga sempat mencalonkan diri dari Partai NasDem di nomor urut 2. Lalu ada nama Genefri Indra Yanti di nomor urut 3.
Anggota DPRD Solsel Abu Suid mendapatkan nomor urut 4 yang tentu akan bersaing dengan Mario yang sama-sama berbasis di Solsel. 2019 lalu Abu maju dari Dapil Solsel 2 yang terdiri dari Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari dan mendapatkan suara 898. Wahidup di nomor urut 5, Resnita Asnani di nomor urut 6 dan terakhir Dedi Aladin nomor 7.
PAN yang mendapatkan total suara 44.897 pada 2019 lalu memberikan kursi untuk Ahmad Rius yang meraih 11.458 suara. Pemilu 2024 ini, Ahmad Rius di luar dugaan maju dari PAN di Dapil Sumbar I (Kota Padang). Sama halnya dengan anggota DPRD Dapil Sumbar II M Ikhbal (Pariaman dan Padangpariaman), Ahmad disebut-sebut akan kembali dipindahkan saat DCT diumumkan ke Dapil Sumbar VII.
Nomor urut 1 akan diisi Lastuti Darni yang disebut-sebut mendapatkan ‘restu’ dari Ketua DPP PAN yang juga Bupati Solok Epyardi Asda. Lastuti adalah aktivis perempuan yuang juga bertandem dengan incumbent DPR RI Athari Gauthi Ardi, anak dari Eyardi Asda. Nomor dua diisi Wakil Ketua DPRD Solsel Yendri Susanto yang 2019 maju dari Dapil Solok III (Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, Pauh Duo) dan meraup 1.531 suara.
Selajutnya ada nomor urut 3 Irwadi, 4 Happy Nursya Marnofi Hendri, 5 Parmiati dan 6 Ali Hanafiah. Meski nama-nama yang diusung PAN di Dapil VII tidak terlalu terkenal dan punya elektabilitas tinggi, namun peranan Bupati Epyardi Asda disebut cukup mempengaruhi pencalonan. Apalagi, saat ini di Kabupaten Solok, PAN cukup menjadi raja politik.
Partai Golkar di Dapil ini biasanya mendominasi, baik 2014 dan 2019. Pemilu lalu kursi awalnya diduduki Khairunas dengan 21.023 suara dari total 42.104 suara Golkar. Karena maju Pilkada Solsel 2020, Anas Kilin harus mundur dan digantikan Hardinalis Kobal yang memiliki 6.213 suara. Namun sayang, Hardinalis tidak diberikan nomor urut 1 sebagai incumbent DPRD Sumbar.
















