Sementara saksi kedua, Muhammad Ikram, seorang mahasiswa berusia 23 tahun, juga datang ke lokasi setelah dihubungi oleh Cris Fandi Putra. Kedua saksi tersebut segera melaporkan temuan mengerikan ini kepada Ketua RT setempat, serta personel Bhabinkamtibmas Garegeh Aipda Doni.
Kapolsekta Bukittinggi, Kompol Zamzami membenarkan adanya kejadian itu. Menurut Kompol Zamzami, mayat tersebut adalah seorang sopir jasa angkut dan pengiriman barang yang berasal dari Pekanbaru, Riau.
“Ketika kami berada di lokasi, didapati Erizal masih memegang ponselnya yang masih menayangkan aplikasi TikTok. Setelah itu, kami meminta petugas kesehatan memeriksa fisik Erizal. Berdasarkan pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda luka aniaya pada tubuh korban,” jelas Kompol Zamzami, Minggu (3/9).
Dikatakan Kompol Zamzami, dari hasil pemeriksaan, diduga Erizal meninggal karena serangan jantung. Pihak keluarga yang sudah diinformasikan oleh kepolisian lanjut Zamzami memang mengakui Erizal selama ini mengidap penyakit jantung.
“Pihak keluarga menyatakan tidak bersedia untuk dilakukan autopsi mendalam oleh pihak Rumah Sakit, dan selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa dan disemayamkan di rumah duka di kota Pekanbaru,” tukasnya. (pry)
