Selain itu, Syatria turut menyampaikan rangkaian acara yang akan digelar dalam kegiatan tersebut seperti, lomba menyajikan kopi, parade jamba, penampilan seni, penampilan tari nusantara di Objek Wisata Linggai Park.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Edi Busti, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, Festival Pesona Danau Maninjau bukan hanya sekedar iven, tapi merupakan marwah daerah yang memiliki “tuah”.
Festival ini memberikan persepsi bahwa Kawasan Danau Maninjau adalah wujud istimewa dari keindahan alam dan intelektualitas budaya yang melahirkan karakter wilayah dan personal.
“Esensi dari Festival Pesona Danau Maninjau yaitu, menyadarkan kembali bahwa kita diberi keistimewaan oleh Yang Maha Kuasa untuk lahir, tumbuh, berkembang dan berada di kawasan ini. Maka sebenarnya kegiatan ini adalah manifestasi dari wujud syukur kita,” tuturnya.
Ia berharap, melalui rangkaian event ini dapat melahirkan sinergitas dan kolaborasi kegiatan yang sangat baik. “Kegiatan terpadu seperti ini diperlukan untuk menunjang program unggulan Bupati Agam, yang salah satunya ada pada sektor pariwisata,” sebutnya.
Penyelenggaraan festival ini harus memiliki multiplier effect, baik secara mikro maupun makro. “Pemerintah pusat telah menetapkan kawasan ini menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sekaligus merupakan kawasan Geopark Sianok Maninjau. Bahkan kawasan Danau Maninjau juga sudah ditetapkan sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan di Sumatera Barat,” ujarnya. (pry)
