“Khusus pada pertemuan dengan salah satu parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY ‘Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY’,” jelasnya.
Maka sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga ketua umum partai politik koalisi, Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya dan telah disampaikan pada para petinggi partai.
Riefky menuturkan bahwa banyaknya desakan dari kalangan masyarakat, serta merosotnya elektabilitas Anies, maka setelah penetapan cawapres jajaran koalisi, utamanya PKS, Partai Demokrat dan Tim 8 sepakat untuk segera mendeklarasikan sahnya dan terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, termasuk penetapan Capres dan Cawapres yang hendak diusung.
“Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud. Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi,” kata Riefky.
Sementara itu, Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Hal itu diputuskan setelah mantan gubernur DKI itu melakukan safari ke petinggi tiga partai koalisinya.
Disebutkan pula bahwa Anies menuliskan keputusannya dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani kepada AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 yang intinya meminta secara resmi agar putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia untuk menjadi cawapresnya.
“Namun, Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” jelasnya.
Tak hanya itu, pada hari yang sama Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol dan juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” pungkas Riefky. (jpnn)


















