Oleh: Reviandi
Luak Nan Bungsu, terdiri atas Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh digabung dalam Dapil V DPRD Sumbar. Banyak cerita menarik dari Dapil yang kerap menampilkan pemenang yang berubah setiap Pemilu. Enam kursi akan diperebutkan calon dengan mengumpulkan suara dari daftar pemilih tetap (DPT) Payakumbuh 102.468 dan Limapuluh Kota 292.105 orang.
2019, kursi itu didapatkan Partai Gerindra dua, selanjutnya satu untuk Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Gerindra diprediksi masih akan menjadi jawara di Dapil V, karena tetap mempertahankan formasi Calegnya 2019 lalu. Di Dapil inilah Ketua DPRD Sumbar Supardi kembali bertarung, meski sudah ancang-ancang maju Pilwako Payakumbuh 2024.
Supardi, Pemilu lalu mendapatkan suara 13.603 dan mengisi kursi keenam atau terakhir di Dapil ini. Dari penghitungan suara, Gerindra yang meraih total suara 49.799 mendapatkan ‘jatah’ kursi kedua. Karena setelah dibagi tiga menjadi 16.566, tidak ada partai lain yang mendapatkan suara lebih, baik itu partai yang sudah atau yang belum mendapatkan kursi pertama.
Supardi dikalahkan Ketua DPC Gerindra Payakumbuh Nurkhalis Dt Bijo Dirajo dengan 16.469 suara. Pemilu ini, Nurkhalis kembali mengisi nomor urut 1, sama seperti 2019. Sementara Supardi diberikan nomor urut 3, turun satu nomor dari Pemilu sebelumnya. Nomor urut 2 diisi Wakil Ketua DPRD Payakumbuh Wulan Denura. 2019 dia maju dari Dapil Payakumbuh 1 (Payakumbuh Barat) mendapatkan 863 suara.
Mantan Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus juga maju dari Gerindra ke DPRD Sumbar nomor urut 6. Asyirwan memang dikenal sebagai kader Gerindra sejak lama, dan dapat dikatakan pulang ke rumah. Pilkada 2020 dia juga maju dari Gerindra untuk calon Wakil Bupati mendampingi M Rahmad. Nomor urut 4 diisi Elsawati dan 5 Yoserizal. Dua kursi berat bagi Gerindra, meski masih masuk akal.
Demokrat partai yang pernah menjadi ‘raja’ di Luak Limopuluah ini. 2019, kursi diduduki Darman Sahladi dengan 18.561 suara dari total suara Demokrat 48.248. Karena maju Pilkada 2020, Darman mengundurkan diri digantikan Aida yang punya suara cukup banyak 2019, mencapai 16.297. Darman dan Aida kembali bertarung 2024 ini memakai nomor urut 1 dan 2.
Keduanya akan mendapatkan ‘perlawanan’ dari anggota DPRD Limapuluh Kota. Nomor urut 3, Wendi Chandra yang 2019 lalu maju dari Dapil Limapuluh Kota 5 (Bukik Barisan, Gunuang Omeh, Suliki) dan mendapatkan 2.425 suara. Nomor urut 4, Sastri Andiko yang dulu maju di Dapil Limapuluh Kota 3 (Lareh Sago Halaban, Luak, Situjuah Limo Nagari) dan mendapatkan suara 1.970. 5 Harika Gusniyetti dan 6 Keni Novandri Saputra.
Kekompakan Demokrat di Dapil ini juga diperkuat dengan masifnya pergerakan Ketua Demokrat Sumbar Mulyadi yang kembali maju ke DPR RI dari Dapil Sumbar II. Mulyadi memang bukan orang Luak Limapuluh, tapi dia sangat berpengaruh, bahkan lebih dari incumbent DPR RI asal Demokrat Reza Oktoberia yang merupakan putri asli daerah.
PKS yang 2019 menempatkan Irsyad Syafar di nomor urut 1 dan meraih 18.095 suara dari total 38.261 suara sepertinya merombak daftar Calegnya di Dapil ini. Masih nomor urut 1, Irsyad menjadi satu-satunya Caleg Pemilu lalu yang didaftarkan 2024. Lima lainnya berubah. Di bawah mantan Ketua DPW PKS Sumbar itu dipasangkan Yos Sariadi, anggota DPRD Limapuluh Kota Dapil 4 (Akabiluru, Guguak, Mungka) yang mendapatkan 2.413 suara 2019.
Irsyad disebut-sebut juga akan dijagokan PKS pada Pilkada 2020 untuk Kota Payakumbuh. Karena itulah, harus ada back up yang ditempatkan di DPRD Sumbar. Nomor urut 3 ditempati Adelon Nurman, 4 Hardedi, 5 Lirman dan 6 Erina. Dengan komposisi ini, PKS mungkin harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan satu kursi tahun depan.
















