SAWAHLUNTO, METRO–Pelatihan Pemandu Geo Wisata Sawahlunto digelar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Sawahlunto di Basko Hotel Padang, dan dilaksanakan mulai dari hari Selasa, (29/8) hingga Kamis (31/8). Sekretaris Daerah (Sekda) Sawahlunto Ambun Kadri yang membuka pelatihan ini menekankan kepada para Pemandu Wisata inti dari kesuksesan dalam bertugas. “Yang paling penting adalah “jualan carito” , bagaiman lokasi wisata menjadi menarik, pemandu mesti mengetahui legenda, mitos daerah wisata atau latar belakan dari lokasi wisata yang akan dijual kepada pengunjung. Bagaiman kemasan cerita, Ota dari pemandu mengenai kisah-kisah yang terkait dengan wisata.
“Apalagi Indonesia ini kaya akan cerita rakyat dan asal-usul sebuah tempat sekaligus sejarah sebenarnya dengan kajian yang memang mengenai lokasi wisata. Ini akan sangat membantu dalam membuat wisatawan berulang kembali kesini sehingga akan berkelanjutan dengan membawa kerabat, teman-temannya,” ucapnya.
Sawahlunto, menurut Ambun kaya dengan Geowisata, banyak destinasi wisatanya yang masih bersifat alami, dan juga banyak jenis batuan Batubara yang dulu sering disebut orang tua “Tankaliang” (tuan nan kaliang) berbatuan hitam yang harganya mahal dijual. Selanjutnya adalagi sebutan”Pebalap” (Pemuda Berbadan Gelap) itu adalah sebutan sebagian dari istilah yang ada di Sawahlunto karena kaya akan batuan Batubara yang bernilai jual tinggi.
“Ceritakan tentang Geosite, Geopark dan tempat wisatanya,mulai dari terbentuknya hingga sampai dijadikannya tempat wisata. Banyak yang bisa dikaji dan dibahas tentang lokasi wisata alam yang ada di Kota Sawahlunto. Perlu kejelian untuk menyampaikan kepada pengunjung,” kata dia.















