LIGA Premier berencana melakukan tindakan keras terhadap streaming pertandingan online illegal. Upaya itu bakal dilakukan menjelang lelang berikutnya untuk hak siar televisi.
Paket kompetisi papan atas sebelumnya dijual dengan harga sekitar 5 miliar poundsterling (Rp 96,3 triliun) selama periode tiga tahun, dengan pertandingan ditayangkan oleh Sky Sports, TNT Sports, dan Amazon Prime.
Siklus berikutnya akan mencakup pertandingan mulai 2025 dan penawarannya akan dibuka kembali akhir tahun ini.
Menjelang proses tersebut, Liga Premier telah berinvestasi pada tim hukum dan sumber dayanya, serta berupaya menggunakan penuntutan untuk mencegah pembajakan dan menghukum individu dan kelompok yang mengambil keuntungan dari pembajakan.
Baru-baru ini, lima pria dijatuhi hukuman lebih dari 30 tahun penjara pada Mei di Pengadilan Chesterfield Crown. Mereka didakwa setelah melakukan operasi streaming illegal, yakni menawarkan langganan murah untuk pertandingan papan atas Liga Inggris. Mereka bahkan menghasilkan lebih dari 7 juta poundsterling (Rp 134,8 miliar) dari setidaknya 50.000 pelanggan.
Kevin Plumb, penasihat umum Liga Premier, telah berbicara kepada Financial Times tentang sikap keras yang akan diambil oleh liga papan atas terhadap pembajakan dan mereka yang melakukan streaming pertandingan secara ilegal.
