Sementara, Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sijunjung, Pebriyaldi menyebut Diklat Terpadu Dasar (DTD) merupakan kegiatan wajib dilakukan oleh individu Kader Nahdlatul Ulama usia dewasa sebagai syarat menjadi anggota ansor Banser. “Dengan metode Kompilasi materi Pelatihan Kader dasar (PKD) yang biasa digunakan oleh Ansor untuk menerima anggota baru dan materi pendidikan latihan dasar (DIKLATSAR),” tuturnya.
Kemudian, kata Pebriyaldi, yang diterapkan Banser untuk penerimaan anggota adalah langkah awal mencetak Kader tangguh dan kuat dalam hal mental, Intelektual dan Spiritual sehingga visi misi dan tujuan GP Ansor dapat diaplikasikan oleh individu Kader dimana pun berada.
“Dengan adanya DTD ini, diharapkan kader-kader Ansor dapat membumikan Ansor serta Kader Ansor harus berani melawan radikalisme yang memecah-belah persaudaraan dan kesatuan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Kemudian, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sijunjung, Zurijal Rahmat mengatakan pihaknya menggelar DTD perdana pada 2023, dan ini merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh kader Nahdlatul Ulama usia dewasa sebagai syarat menjadi anggota ansor Banser. “Ada beberapa tahapan dan proses penempaan diri yang akan diterima oleh para kader. Jadi, DTD merupakan pintu masuk pertama berkomitmen bela ulama, bela bangsa dan bela agama,” katanya.
Tokoh muda Sijunjung itu menyebutkan bahwa DTD bertujuan untuk membumikan gerakan Ahlussunnnah Wal Jamaah di bumi Ranah Lansek Manih.
Keberadaan DTD juga sebagai langkah awal mencetak kader Banser yang tangguh dan kuat dalam hal mental, intelektual, dan spiritual. “Sehingga visi, misi, dan tujuan GP Ansor dapat diaplikasikan oleh individu kader di mana pun berada. Alhamdulillah, jumlah peserta yang mengikuti DTD ini sebanyak 30 orang,” pungkasnya. (ndo)
