Nomor urut 5 ada kader ‘eksternal’ PKS yang 2019 lalu menjadi anggota DPRD Padang dari Dapil 1 Kototangah, Andy Wijaya Kusuma. Andy ‘nekat’ naik kelas karena saudaranya juga maju ke DPRD Padang dari NasDem. Meski berat, dengan suara besar di Kototangah, Andy tentu tak ingin maju sia-sia. Nomor 6 ada Devi Erawati yang ber-KTP Surabaya, Alizar dengan alamat Kota Bekasi dan 8, mantan Sekda Padang Asnel. Di nomor 9 dan 10 ada nama Weni Yuliani dan Ulki Chandra.
PAN yang kerap menjadi kuda hitam di Padang, disebut masih akan menempatkan dua wakilnya, dengan nama yang sama. Keduanya selama menjadi anggota DPRD Sumbar sangat banyak beraktivitas di tengah masyarakat. Yaitu Indra Dt Rajo Lelo yang mendapatkan 17.277 suara 2019 dari 59.362 total suara PAN. Dia masih menjadi Ketua DPW PAN Sumbar dan berstatus Wakil Ketua DPRD Sumbar.
Selanjutnya ada nama Maigus Nasir nomor urut 4 yang Pemilu lalu dapat 17.267 suara. Maigus pernah menjadi Ketua DPRD Padang era reformasi dan juga calon Wali Kota Padang 2013. Namanya kembali melambung saat menjadi Ketua Baznas Padang. Kini, dengan banyak bantuan dan Pokir-nya, Maigus disebut tetap bisa bertahan di DPRD dengan basis suara Kecamatan Nanggalo dan Kototangah.
Caleg yang mungkin bisa menjadi batu sandungan, nomor urut 2 Zulherman, Ketua DPRD Padang 2009-2014. Saat itu dia kader Demokrat. Nama lainnya, tapi kemungkinan akan diganti saat DCT adalah anggota DPRD Sumbar Muhammad Ikhbal. 2019 maju dari Dapil Sumbar II (Padangpariaman dan Kota Pariaman). 2024, Ikhbal diyakini akan mengikuti ayahnya, mantan Bupati Padangpariaman Ali Mukhni yang maju DPR RI dari NasDem di Dapil Sumbar II. Selanjutnya, PAN diisi 3 Desma Elfa, 5 Sudirusman, 6 Ratmiwati, 7 Darmawi, 8 Titin Kristina dan 10 Ahmad Rius.
Naik kelasnya Suwirpen membuat kursi Demokrat akan diperebutkan cukup sengit. Ada nama mantan Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil yang kembali maju di nomor urut 2. Nomor 1 diisi pengusaha property muda Ginno Irwan, 3 Ermawati Tanjung, 4 Januardi Sumka, 5 Afri Yasmon, 6 Susanti Sembiring, 7 Nelvi Nizar, 8 Buzarman, 9 Zubardi Koto dan 10 Rismadi.
Partai Golkar memiliki suara yang cukup lemah 2019 dan mendudukkan Afrizal dengan suara 6.106 dari total suara Golkar 24.538. Kini, Afrizal kembali mendapatkan nomor urut 1. Di bawahnya ada Ketua Golkar Padang Muhammad Iqra Chissa Putra, 3 Linda Oktavianti, 4 Andi Mastian, 5 Richardo, 6 Deviani, 7 Amiziduhu Mendrofa, 8 Erwin Pribadi, 9 Devi Diany dan 10 Aguswanto. Mungkin, posisi Afrizal akan rentah digoyang oleh pesaingnya tahun depan.
Incumbent terakhir kader PDIP Albert Hendra Lukman yang 2019 mendapatkan 10.500 suara dari total 18.974 suara partainya. Albert sempat disebut akan maju ke DPR karena kakaknya Alex Indra Lukman tidak maju lagi. Namun dari DCS, Alex tetap nomor urut 1 di Dapil Sumbar I. Albert akan bersaing dengan mantan anggota DPRD Sumbar Syahrial, 3 Gusniati, 4 Donny Djanas, 5 Artasasta Lepat Raja, 6 Estie Pratiwi, 7 Muhammad Rafi Kota Padang, 8 Aprianus Hura, 9 Yulinofri dan 10 Zalman Efendi.
Jika ada partai yang disebut akan menembus 10 kursi, kemungkinan besar hanya NasDem. Partai yang sejak awal mengusung Capres Anies Baswedan. Komposisi Calegnya lumayan baik. Nomor 1 mantan anggota DPRD Padang Mailinda Rose, 2 pensiunan Bank Nagari Irwan Zuldani, 3 mantan anggota DPRD Sumbar M Tauhid, 4 Deswandi Bajadi, 5 Ketua KNPI Sumbar Nanda Satria, 6 mantan ketua PKPI Sumbar Salmah, 7 mantan anggota DPRD Sumbar Taufik Hidayat, 8 Ka’bati, 9 Uniang Zafniarti dan 10 Adi Prabowo.
Mungkin yang juga berpeluang di kursi-kursi terakhir PKB dan PPP. Meski tak menutup kemungkinan hadirnya partai lain seperti Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, PBB, PSI dan Perindo. Sementara Partai Garuda tak mendaftarkan Calegnya. DPRD Provinsi tak mengenal parliamentary threshold seperti DPR RI. Siapa yang suaranya cukup, ya dapat kursi.
Percayalah apa yang dikatakan Jenderal Soedirman, “Hendaknya perjuangan kita harus kita dasarkan pada kesucian. Kami percaya bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan.” Ini untuk incumbent atau bukan. Sudah itu saja. (Wartawan Utama)
















