Oleh: Reviandi
DAerah pemilihan (Dapil) I untuk DPRD Sumbar hanya terdiri dari Kota Padang. Meski satu daerah, tapi pemilihnya 566.178, laki-laki 325.912 dan perempuan 340.266. Daftar pemilih tetap (DPT) itu tersebar di 11 kecamatan, 104 kelurahan, dan 2.681 tempat pemungutan suara (TPS).
Karena itulah para incumbent dirasakan sangat diuntungkan, dibanding dewan dari 7 Dapil lain. DPRD Sumbar terletak di Padang dan para incumbent semuanya tinggal di ibu kota Sumbar itu. Dari informasi yang terlihat dalam daftar Caleg sementara (DCS), dari 10 incumbent, 7 orang yang kembali maju di Dapil yang sama.
Tiga di antaranya mencoba peruntungan dengan mencoba naik kelas. Seperti Anggota Fraksi PKS Rahmat Saleh yang 2019 mengumÂpulkan 13.010 suara, mengunci kursi keÂdua PKS. Kursi pertama Gustami Hidayat dengan 13.061 suara. Total, PKS mendapatkan 90.722 suara. Hanya kalah dari Gerindra 98.722 suara dan mendapat tiga kursi.
Anggota Fraksi Gerindra DesÂtrio Putra secara mengejutkan pindah ke Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Desrio pemilik kursi pertama Gerindra 2019 dengan 20.340 suara. Dia menjadi Caleg dengan suara tertinggi di Dapil Sumbar I. Kini ipastikan meninggalkan nomor urut Caleg Gerindra. Apakah hengÂkangÂnya Desrio akan membuat suara Gerindra berkurang, dibuktikan usai Pemilu 2024. Caleg naik kelas lainnya adalah Suwirpen Suib Demokrat.
Komposisi DPRD Sumbar Dapil 1 diisi Gerindra 3 kursi, PKS 2, PAN 2, Demokrat 1, Golkar 1 dan PDIP 1. Pada pemilu 2024 mendatang, baÂnyak yang memprediksi, komÂposisi kursi tidak akan berubah signifikan. Hanya NasDem yang diprediksi bisa menembus satu kursi dan dapat mengancam posisi kursi ketiga Gerindra, PDIP atau Golkar. Gerindra, PKS dan PAN disebut masih berpeluang dua kursi.
Kia mulai melihat peluang GeÂrindra sebagai partai pemenang di Sumbar dan Kota Padang 2019. Untuk mendapatkan tiga kursi, Gerindra masih sangat berpeluang meski kehilangan Desrio. Nomor urut 1 diisi Sekretaris Gerindra Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman. Jika 2019 dia menÂdapatkan kursi terakhir Gerindra dengan 12.099 suara, tahun depan Evi pastikan akan mendapatkan keuntungangan dengan nomor 1. 2019, dia nomor urut 10 dari 10 kursi.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar Hidayat di nomor urut 2, sama dengan 2019. Dengan ‘modal’ 16.227 Pemilu lalu, Hidayat masih difavoritkan mendapatkan kursi pertama, bersaing dengan Evi Yandri. Meski banyak yang meyaÂkini, Evi dan Hidayat akan menÂduduki dua kursi pertama dan lainÂnya akan ‘berebut’ kursi ketiga.
Mereka adalah, mantan kepala sekolah di Padang di nomor urut 3, Maiyofa, 4 Ketua DPC Gerindra Padang Verry Mulyadi, 5 Ketua Satria Sumbar Rudi Syafriadi, 6 Rahmides Utami, 7 Roni Putra, 8 Ketua DPRD Padang Syafrial Kani, 9 Wilza Ridani dan nomor 10 Ketua Tidar Sumbar yang juga mantan Ketau KNPI Padang Megri FerÂnando. Syafrial Kani disebut-sebut menjadi kuda hitam karena memiliki baÂsis suara yang sangat kuat di Kuranji, sama dengan Evi Yandri.
Meski tak lagi ‘berkuasa’ di Padang pasca-Mahyeldi menjadi Gubernur Sumbar, PKS diyakini masih menjadi partai idola. Dua kursi diperkirakan masih bisa direbut, seperti beberapa Pemilu sebelumÂnya. Incumbent Gustami Hidayat masih berada di nomor urut 1. Dari komÂposisi, banyak perubahan dÂibanÂdingkan 2019. Selain tidak ada lagi Rahmat Saleh, nama istri Gubernur Sumbar Mahyeldi yaitu Harneli juga nihil. Harneli ternyata juga maju ke DPR dari Dapil Sumbar I.
Untuk memastikan kursi tamÂbahan, PKS menempatkan kader senior di Padang Muhidi di nomor urut 2. Muhidi pernah menjadi Wakil Ketua DPRD dan Ketua PKS Padang. Di nomor 3 ada Tasnidar yang meruÂpakan istri Wakil Ketua DPRD Padang saat ini Arnedi Yarmen. 4 ada EpiÂsantoso yang dikenal sebagai ketua Baznas Padang saat Mahyeldi menÂjadi Wali Kota.
















