Ia menuturkan, pascaberkenalan dengan pria tersebut Josi pernah cerita pada adik kandungnya, bahwa ia mendapat ancaman dari pria tersebut. Bahkan ancaman serupa juga diterima oleh seorang guru tempat Josi sekolah, melalui nomor telepon private, diduga dari pria yang sama.
Melihat kondisi tersebut orang tua Josi menyebut, anaknya diculik sehingga tidak pulang lagi ke asrama. “Saya menilai karena ada ancaman tersebut, Josi diculik oleh pria itu,” jelasnya saat dihubungi berada di Malaysia.
Dugaan itu diperkuat, melalui pengakuan dari teman satu asrama Josi, sewaktu tidak pulang Josi sempat menelponnya dan meminta tolong. Hanya saja temannya tidak berani mengambil tindakan, karena masih baru berada di Jepang. “Saya sempat telfon pihak sekolah dan teman satu asramanya, mereka bilang Josi tidak tahu keberadaannya,” jelas Darmawati.
Sehingga ia melapor pada pihak kepolisian melalui sejumlah teman Josi di Jepang. Menurut ibu korban bahwa pihak kepolisian lamban mengambil tindakan, laporan Josi baru diproses pada Senin (21/8) dan jenazahnya diumumkan Selasa (22/8).
“Kami meminta jenazah anak saya dibawa pulang untuk dimakamkan di kampung halaman tepatnya di Nagari Aur Malintang Selatan Kabupaten Padangpariaman,” ujarnya.
Sementara, salah seorang sepupu korban, Tia, mengatakan, Josi berangkat ke Jepang untuk melanjutkan pendidikan sejak April 2023 lalu. Josi sedang belajar di sebuah sekolah bahasa. Almarhumah merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Sejak SD hingga SMP, Josi menempuh pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman. Berikutnya, ia melanjutkan pendidikan ke SMK di Kota Padang, sebelum akhirnya berangkat ke Jepang.
Tia mengungkapkan, saat ini perwakilan keluarga yang mendampingi jenazah Josi adalah gurunya. Keluarga nanti menyambut ketika transit di Jakarta.
“Belum tau (kapan pemulangan jenazah). Masih menunggu hasil autopsi. Perwakilan gurunya dari sana,” katanya lagi.
Sejauh ini, belum diketahui kapan jenazah Josi dipulangkan. KBRI Tokyo selaku perwakilan Indonesia di Jepang saat ini masih menunggu hasil autopsi. Setelah proses autopsi selesai, jenazah Josi rencananya akan dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, Korong Lancang, Nagari Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padangpariaman.
“Iya benar (dimakamkan di kampung halaman),” ujar Tia.
Ia menyebutkan, orang tua Josi yang saat ini berada di Malaysia akan segera pulang ke Padang Pariaman. “Pulang ke Padang Pariaman. Hari Minggu (27/8) rencananya pulang,” imbuhnya. (ozi)
