Diberitakan sebelumnya, bahwa Kejari Padang akan mengusut tuntas kasus korupsi di SMKN PP Padang yang berawal dari laporan masyarakat bahwa ada kejanggalan dalam pencairan dana bantuan dari Pemerintah Pusat tersebut.
“Saat ini Kejari Padang sedang menunggu proses pemeriksaan fisik pembangunan gedung laboratorium sekolah sebanyak tiga unit dan rehab rumah kaca di tahun 2022, dengan menggandeng tenaga ahli dari Universitas Bung Hatta, ada” ungkapnya.
Sejauh ini, Kejari Padang sudah memeriksa sebanyak 23 orang sebagai saksi, baik pihak sekolah maupun rekanan sebagai pekerja proyek. Diketahui dana sekolah unggul itu diberikan dari tahun 2021 lalu, sebnyak 2,6 milyar dan di tahun 2022 turun lagi sebanyak Rp. 800 juta.
“Yang lebih fatalnya lagi, dana pembangunan program sekolah unggulan SMKN Pertanian Pembangunan Padang tersebut seharusnya masuk ke rekening sekolah, tau-taunya dialihkan ke rekening pribadi milik bendahara sekolah atas perintah mantan kepala sekolah SMKN Pertanian Padang,” ujarnya.
Saat ini terduga mark up uang pembangunan laboratorium dan rumah kaca yakni mantan Kepala Sekolah, Bendahara serta guru di Sekolah SMKN Pertanian Pembangunan Padang telah di nonaktifkan demi kelancaran pemeriksaan. (cr2)
