Menurutnya, dengan melihat pendapatan pada semester pertama 2023 sulit untuk mencapai target PAD. Alasannya, target yang dipatok pada penyusunan APBD sebelumnya terlalu tinggi. “Seperti agak sulit kita memenuhi target. Karena target terlalu tinggi kemarin. Target kita naik drastis dari sekitar Rp800 miliar menjadi Rp900 miliar lebih,”ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah sudah menyampaikan Keputusan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2024 melalui sidang paripurna DPRD Provinsi Sumbar pada 14 Agustus 2023 lalu.
Dalam rapat tersebut, rencana anggaran sementara yang disepakati dalam KUA-PPAS senilai Rp6,4 triliun. Mahyeldi mengakui pendapatan belum sesuai dengan harapan. Oleh karenanya, hal ini perlu dibahas dalam rapat perubahan APBD nantinya.
Namun demikian, tetap terjadi peningkatan yang positif terkait angka tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, serta Gini Ratio yang semakin kecil. Meski demikian, Mahyeldi memastikan tetap akan terus mendorong realisasi berbagai kegiatan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berlangsung di tengah masyarakat, terutama sekali di tingkat desa atau nagari.
Terkait pesan DPRD Sumbar soal pentingnya upaya peningkatan PAD melalui pemanfaatan aset provinsi, pemaksimalan peluang rencana investasi, serta upaya-upaya lainnya, Mahyeldi menegaskan bahwa hal itu terus menjadi fokus Pemprov Sumbar. (fan)
