Kursi lain yang bisa diisi oleh Gerindra diperkirakan masih ditempati pemilik nomor urut 4 Suir Syam yang Pemilu sebelumnya mendapatkan 51.556 suara. Mantan wali kota Padangpanjang 2 periode itu bisa saja ditempel ketat oleh Wakil Ketua DPRD Solsel Armen Syahjohan di nomor urut 7. Juga ada nama mantan calon Bupati Solok Nofi Candra di nomor urut 7 dan Edriana yang 2019 mendapatkan 35 ribu suara di nomor urut 2.
Partai Golkar, meski tidak terlalu bersinar, diperkirakan masih akan mengunci satu kursi di DPR. Nama Darul Siska di nomor urut 1 bisa saja kalah dengan calon yang sedang mengejarnya. Maklum, 2019 lalu, dia hanya mendapatkan 26.920 suara dari 122.473 total suara partai. Suara itu kalau tidak hati-hati, Darul Siska bisa disalip nomor urut dua Zigo Rolanda, Ketua DPRD Solsel, Ketua Golkar Solsel dan anak dari Ketua DPD Golkar Sumbar Khairunas.
Diperkirakan, Darul dan Zigo akan bersaing ketat dan meninggalkan nama-nama lain seperti nomor urut 3 Evelinda, 4 Weno Aulia, 5 Febri Hendri Antoni Arief, 6 Hirni Sudarti, 7 Yuherman dan 8 Teddy Alfonso. Bukan mendistreditkan calon lain, namun dua nama teratas memang sudah masif bergerak dengan tandem-tandemnya.
Sementara partai yang kini berkuasa di Sumbar, PKS masih memungkinkan akan mendapatkan satu kursi DPR RI. Tapi, nama Hermanto kini agak tersaingi oleh pendatang baru. Hermanto yang 2019 meraih 50.146 dari 167.103 total suara partai ditempatkan partainya di nomor urut 2. Sementara nomor urut 1 diisi kader muda PKS Rahmat Saleh yang sudah dua periode menjadi anggota DPRD Sumbar. Rahmat begitu masif memasang baliho besarnya di Sumbar 1.
Nama lain yang bisa membahayakan Hermanto adalah istri dari Gubernur Sumbar Mahyeldi, yaitu Harneli Bahar Mahyeldi. Berada di nomor urut 3, Harneli bisa membuat ‘perang’ segi tiga terjadi di Dapil Sumbar 1. Karena nama-nama lain diperkirakan kurang bersinar di Dapil, seperti nomor urut 4 Hendri Susanto, 5 Muhammad Zuhrizul, 6 Sri Handayani, 7 Fardi Nizar dan 8 Ibrahim Irwan Prayitno. Meski yang terakhir adalah putra Irwan Prayitno, tapi namanya belum setenar orang tuanya dan baru memulai hari.
Langganan kursi DPR RI lainnya adalah Partai Demokrat yang masih menempatkan Darizal Basir di nomor urut 1. Darizal 2019 lalu mendapatkan 65.877 suara dari 172.224 total suara partainya. Suara itu diperkirakan masih akan langgeng dan sanagt susah dilawan oleh kader-kader lain. Mungkin yang akan mencoba melawannya adalah Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib yang asli orang Solok dan berbasis suara di Kota Padang.
Nama-nama lain seperti nomor urut 2 Imelda Sari, 4 Yandri Sudarso, 5 Syafrizal Bahar, 6 Iva Dewi Permata, 7 Ichwan Ruslan dan 8 Hasanuddin As harus berjuang lebih keras lagi. Minimal, mereka memanfaatkan momen Pemilu ini untuk langkah awal dan mencoba menatap Pilkada Kabupaten dan Kota 2024. Seperti halnya Bupati Tanahdatar Eka Putra yang kalah di Pileg 2019, menang Pilkada 2020.
Selain partai-partai itu, partai lain juga masih bisa mendapatkan peluang kursi. Apalagi jika PAN tidak mampu mempertahankan kursi keduanya. Partai itu bisa saja PDIP yang masih diisi nomor 1 Alex Indra Lukman, nomor 2 mantan Kapolda dan mantan caln Gubernur Fakhrizal, 3 Leli Arni, 4 Zahra Mardiah, 5 Nurhamin, 6 Edi Yosepson, 7 Ariani dan 8 Ashelfine.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga bisa meraih kursi terakhir, 7 atau 8 jika serius menggarap Dapil 1. Karena ada nama mantan bupati Solok dua periode Gusmal di nomor urut 1 dan mantan Bendahara Golkar Sumbar Erick Hariyona di nomor urut 8. Erick adalah putra dari Emma Yohanna, anggota DPD RI dan Hariadi, Ketua DPW PPP Sumbar. Sayang, nama-nama lain PPP juga belum memberikan jaminan suara, seperti nomor urut 2 Denisriyatul, 3 Dasrizal, 4 Nanda Yura Putra, 5 Yuspar, 6 Sri Liza Novia dan 7 Iyo Hadi Sista.
Partai lain seperti PKB, Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Hanura, Partai Garuda, PBB, PSI, Perindo dan Partai Umat diperkirakan masih akan sulit mendapatkan kursi di Dapil Sumbar 1. Kecuali PKB, partai lainnya malah diperkirakan masih belum lolos parliamentary threshold (PT) oleh sejumlah lembaga survei. Bagi yang masih ragu-ragu, baiknya dengar pesan Ali Bin Abi Thalib, “Sisihkan gelombang-gelombang kerisauan dengan kekuatan kesabaran dan keyakinan.” Selamat berjuang yang masih di anggap anak bawang, jangan sombong yang katanya sudah terbang melayang. (Wartawan Utama)
















